Fimela.com, Jakarta Umumnya, bayi baru lahir kerap dijemur di bawah paparan sinar matahari. Hal ini dikarenakan bayi bisa mendapatkan manfaat seperti menghangatkan tubuhnya. Bahkan, tak hanya untuk bayi, semenjak adanya pandemi Covid-19 para dokter menganjurkan untuk semua kalangan sebaiknya berjemur guna mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Karena sebagian besar waktu bayi ada di dalam rumah ataupun ruangan, maka ini bisa menimbulkan potensi kekurangan vitamin D yang biasanya menjadi masalah utama di kalangan bayi. Dengan begitu, kegiatan menjemur bayi pun harus dijadikan aktivitas wajib bagi para orangtua.
Advertisement
BACA JUGA
Bagi sebagian orangtua, masih ada yang bertanya-tanya terkait waktu terbaik untuk menjemur si kecil. Terdapat banyak asumsi baik dan buruknya tentang jam-jam tertentu untuk bayi berjemur. Dilansir The Hindu, Senin (8/11/2021), inilah waktu terbaik untuk menjemur bayi berdasarkan sebuah penelitian.
Advertisement
Menjemur Bayi Menurut Penelitian
Sebuah penelitian di New Delhi menunjukkan perkiraan waktu minimum yang dibutuhkan bayi agar terpapar sinar matahari setiap harinya untuk memperoleh kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh mereka.
Dokter di University College of Medical Sciences, New Delhi meneliti 100 bayi mulai dari usia enam minggu. Dalam penelitian ini, dokter tersebut meminta sang Ibu untuk mencatat waktu, durasi dan area tubuh yang mendapatkan sinar matahari selama berjemur setiap hari.
Nyatanya, studi ini menemukan bahwa 40% dari tubuh anak yang terpapar sinar matahari selama 30 menit perminggu bisa mendapatkan kadar vitamin D yang cukup pada usia enam bulan. Para peneliti juga mengungkap waktu yang ideal untuk berjemur adalah antara pukul 10 hingga 3 sore.
Masalah Kekurangan Vitamin D
Adapun penelitian selama bertahun-tahun telah menunjukkan bahwa lebih dari 50% penduduk India kekurangan vitamin D. Hal ini menjadi perhatian terutama pada bayi karena vitamin D diketahui penting untuk penyerapan kalsium, pertumbuhan, perkembangan yang normal serta pemeliharaan kesehatan tulang dan folikel rambut.
Jika tidak memenuhi tingkat vitamin D yang dianjurkan, maka ini bisa menyebabkan kelesuan, perasaan lekas marah hingga kecenderungan terhadap suatu infeksi tertentu. Bahkan, kekurangan yang ekstrim bisa menyebabkan rakhitis sehingga mengakibatkan malformasi tulang yang umumnya terjadi pada kaki.
Terdapat penjelasan mengapa vitamin D menjadi sangat penting bagi tubuh. Karena vitamin D bisa terbentuk saat sinar matahari mengubah molekul yang disebut 7-dehidrokolestrol pada kulit dan menjadi bentuk vitamin D yang tidak aktif. Bentuk ini belum aktif dalam memasuki sirkulasi darah yang kemudian diubah menjadi bentuk vitamin D aktif di hati dan ginjal.
Menjemur bayi pun bermanfaat untuk bayi yang sedang mengalami infeksi saluran napas ringan sehingga menjemur dikatakan mampu mempercepat penyembuhan bayi dengan kondisi tersebut.
Itulah waktu terbaik yang harus diterapkan dalam menjemur si kecil. Tak hanya membawa manfaat bagi bayinya saja, jika para orangtua ikut berjemur pun bisa mendapatkan manfaat terutama untuk meningkatkan vitamin D yang cukup bagi tubuh.
Penulis: Atika Riyanda Roosni
#Elevate Women