Fimela.com, Jakarta Mendampingi masa-masa tumbuh kembang anak pastinya jadi salah satu momen yang menakjubkan bagi orang tua mana pun. Melihat si kecil aktif bermain dengan ceria pastinya menyenangkan. Namun, nggak jarang muncul berbagai tantangan. Misalnya saja saat si kecil menunjukkan tanda-tanda sakit atau reaksi alergi yang pastinya bikin orang tua cemas.
Tahukah Bunda kalau 1 dari 13 anak di Indonesia ternyata memiliki alergi? Selain itu, 76% dokter anak mengatakan new moms masih belum memahami informasi alergi pada si kecil dengan baik. Sebenarnya apa sih alergi susu sapi pada si kecil dan apa yang harus dilakukan orang tua untuk meningkatkan imunitas anak yang memiliki alergi tersebut? Kupas tuntas penjelasannya lebih lanjut yuk, Sahabat Fimela!
Advertisement
Apa Penyebab Alergi Susu Sapi?
Dilansir dari situs World Allergy, alergi susu sapi merupakan reaksi tubuh secara tidak normal yang terjadi karena intoleransi protein di dalam susu yang dialami anak-anak. Penyebabnya adalah sistem imun pada tubuh si kecil yang melindungi dari bakteri dan protein bekerja secara keliru dengan menganggap protein pada susu sapi adalah zat yang membahayakan tubuh. Inilah yang kemudian memunculkan gejala alergi pada anak.
Menurut penelitian Emilia-Romagna Working Group for Paediatric Allergy yang dilansir dari situs NCBI, alergi susu sapi pada anak dialami 2-6% anak-anak di seluruh dunia. Beberapa anak menunjukkan gejala secara langsung, yaitu hanya dalam hitungan menit setelah mengonsumsi susu sapi. Namun, ada juga yang baru menunjukkan gejala beberapa jam atau hitungan hari setelah minum susu sapi.
Gejala alergi susu sapi pada si kecil ternyata bisa dilihat dari beberapa hal berikut ini. Pada saluran cerna misalnya, reaksi alergi ditunjuykkan dengan mual dan muntah. Sementara itu, bisa juga dengan munculnya ruam merah dan gatal pada kulit. Reaksi alergi juga bisa terlihat pada saluran pernapasan, yaitu lewat flu dan batuk yang dialami anak.
Alergi Dapat Mempengaruhi Pertumbuhan Si Kecil, Yuk Perkuat Daya Tahan Tubuhnya!
Jika si kecil memperlihatkan gejala alergi setelah mengonsumsi susu sapi, Bunda bisa memastikannya dengan berkonsultasi ke dokter anak. Beberapa kasus alergi memang bisa sembuh dengan sendirinya, tapi sebagai orang tua pastinya menginginkan si kecil tumbuh dengan bahagia dong. Nah, kondisi alergi yang dialami anak ternyata bisa mengganggu pertumbuhan jika tidak ditangani sejak dini. Hal ini disebabkan alergi makanan bisa berpotensi mempengaruhi kesehatan si kecil karena mengganggu pemenuhan kebutuhan nutrisinya. Jadi, waktunya perkuat daya tahan tubuh anak yuk!
1. Pentingnya Asupan Nutrisi Tepat untuk Daya Tahan Tubuh yang Kuat
Saat mengetahui si kecil memiliki alergi susu sapi, apa sih yang harus dilakukan Bunda? Langkah pertama adalah mempelajari cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya, misalnya lewat asupan nutrisi sehari-hari yang tepat dalam makanan yang dikonsumsi. Bunda bisa memperbanyak asupan sayur dan buah yang mengandung vitamin untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka.
Makanan yang kaya akan kandungan vitamin C, D, dan E bisa jadi alternatif untuk memperkuat daya tahan tubuh si kecil yang mengalami alergi. Sumber vitamin C bisa ditemukan pada buah seperti stroberi dan jeruk atau sayuran seperti brokoli dan kentang. Sementara itu, sumber vitamin D pada makanan bisa dikonsumsi dari ikan salmon, kuning telur, atau daging merah. Nah, untuk memenuhi kebutuhan vitamin E bisa Bunda dapatkan dari kacang-kacangan seperti almond dan hazelnut serta sayur seperti bayam.
Selain lewat makanan, asupan nutrisi tambahan untuk memperkuat daya tahan tubuh si kecil juga bisa diberikan lewat susu pertumbuhan. Namun, karena anak memiliki reaksi alergi pada susu sapi, Bunda bisa mencari alternatif susu pertumbuhan lain yang lebih 'ramah' untuk tubuh anak. Misalnya susu yang memiliki formula isolat protein soya dengan kandungan Probiotik Triple Bifidus untuk menjaga kesehatan sistem pencernaannya seperti yang terkandung pada Morinaga Soya MoriCare Triple Bifidus. Triple Bifidus merupakan 3 jenis probiotik baik yang masing-masing bekerja untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.
Mulai dari Bifidobacterium Longum BB536 yang berperan mengurangi gejala alergi di saluran pernapasan, seperti rhinitis, batuk, hidang gatal dan tersumbat serta ashma. Selanjutnya ada Bifidobacterium Breve M-16V yang dapat mengurangi gejala alergi pada kulit seperti kemerahan dan gatal serta dermatitis atopik dan eksim. Terakhir, ada Bifidobacterium Infantis M-63 yang memiliki peranan mengurangi gejala alergi di saluran cerna sehingga anak lebih tenang dan tidak gelisah.
Morinaga Soya MoriCare Triple Bifidus merupakan formula soya dengan Probiotik Triple Bifidus dan Prebiotik FOS yang telah terbukti secara ilmiah dapat menurunkan gejala alergi pada si kecil. Dilengkapi juga dengan vitamin C, D, dan E yang membantu memperkuat daya tahan tubuhnya.
2. Kebiasaan Sehat yang Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Selain memperhatikan kebutuhan nutrisi harian si kecil, penting juga untuk menerapkan kebiasaan sehat lainnya yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Misalnya dengan memastikan waktu tidur si kecil cukup di malam hari.
Nggak jarang nih karena waktu bersama kedua orang tua yang kini lebih panjang seiring dengan gaya hidup di rumah aja membuat si kecil terlalu asyik mengajak bermain. Tidur terlalu malam membuat jam istirahatnya jadi berkurang. Padahal tubuh memerlukan waktu untuk memulihkan diri dan regenerasi sel secara optimal di malam hari. Dengan waktu istirahat yang selalu teratur dan terjaga di malam hari, metabolisme tubuhnya bisa berjalan dengan optimal sehingga membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Selain memastikan waktu istirahatnya tetap terjaga dengan baik, penting juga untuk para Bunda membantu si kecil mengatasi stres. Anak-anak mungkin nggak memikirkan masalah keuangan atau pekerjaan, tapi mereka sangat sensitif dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Sama seperti orang dewasa, kondisi stres pada anak juga bisa memicu daya tahan tubuh menurun, lho.
Stres pada si kecil bisa terjadi karena banyak hal, misalnya kondisi di rumah saja seperti sekarang ini yang membuatnya nggak bisa bebas bermain atau berpisah dengan Ayah yang bekerja di luar kota dan nggak bisa sering pulang karena efek pembatasan sosial. Hal-hal seperti ini bisa mempengaruhi mood dan membuat si kecil merasa stres, lho.
Si kecil yang happy, daya tahan tubuh pun terjaga dengan baik. Bunda bisa membantu si kecil mengurangi rasa stres mereka. Misalnya dengan membantu menenangkan si kecil dan memastikan semua akan baik-baik saja, mengajak mereka berkomunikasi tentang perasaannya, dan melakukan kegiatan menyenangkan yang bisa menghibur.
Dengan berbagai langkah di atas, Bunda tak perlu cemas dengan alergi susu sapi yang dialami anak. Tumbuh kembangnya pun tetap berjalan dengan optimal, Sahabat Fimela!