Fimela.com, Jakarta Masalah kesehatan mental tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tapi anak-anak pun juga bisa mengalaminya. Terutama setelah diterapkannya metode pembelajaran jarak jauh atau sekolah online selama pandemi COVID-19.
Berdasarkan survei dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2020 di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota menyebut 73,2% siswa dari 1.700 responden mengaku terbebani tugas dari para guru. Akibatnya anak cenderung merasa stres, burnout, hingga jenuh.
Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo sendiri mengakui adanya kasus stres pada anak akibat sekolah online. Pada april tahun 2020, ia mendapati pasien anak usia 7 tahun yang merasa stres hingga muncul keinginan bunuh diri.
Advertisement
BACA JUGA
“Pada april 2020 lalu, saya sudah terima pasien anak usia 7 tahun yang baru memasuki SD dibawa konsultasi sama orangtuanya, karena muncul keinginan bunuh diri dari anaknya,” ujar Vera dalam pertemuan virtual Mama’s Choice, Kamis (22/07/2021).
Vera menyebutkan, hal itu bisa terjadi akibat cara orangtua yang salah dalam melakukan pendampingan saat anak menjalani sekolah online. “Jadi setiap kali sang anak sekolah online, dia duduk di meja makan bersama ibunya. Saat mendampingi si kecil ibunya kerap kali emosi hingga menggebrakan meja,” cerita Vera.
Advertisement
Tak perlu memaksakan diri jadi guru
Padahal, menurut penelitian belajar online memang dapat menyebabkan learning loss. Oleh karena itu, orangtua perlu terima jika terkadang anak sulit memahami materi saat sekolah online.
“Lihat lagi tahun lalu, ketika anak terpaksa belajar online di rumah walaupun sulit walaupun banyak gejolak tapi mereka bisa survive sampai saat ini. Itu menandakan bahwa anak-anak bisa beradaptasi. Yang penting ada orangtua disampingnya untuk menemani,” kata Vera.
Lebih lanjut untuk sekolah online, menurut Vera orangtua tidak perlu memaksakan diri jadi guru. “Karena tugas orangtua mungkin sudah banyak, ada ibu yang bekerja, memasak, hingga mengurus rumah. Jadi enggak perlu memaksakan diri jadi guru. Yang orangtua bisa lakukan adalah kerja sama dengan guru di sekolah,” tandasnya.
#Elevate Women