Fimela.com, Jakarta Hari Anak Nasional tahun ini masih harus dirayakan di tengah situasi pandemi yang belum kunjung mereda. Kebijakan PPKM Darurat yang dibelakukan pemerintah membuat semua orang, termasuk anak-anak menghabiskan banyak waktu di rumah.
Selama pandemi, sebuah penelitian yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information menyebut hampir 33,8% anak Indonesai memiliki kecenderungan sedentary lifestyle atau gaya hidup tidak aktif. Kebiasaan ini didominasi oleh berdiam diri, jarang olahraga, serta mengonsumsi makanan dan minuman tidak sehat. Hal ini tentu berpengaruh pada perilaku dan kesehatan anak.
Advertisement
BACA JUGA
Di Hari Anak Nasional, orangtua diajak untuk terus memberikan kegiatan aktif bagi anak serta membangun kebiasaan sehat. Salah satunya kebiasaan minum setiap hari. Anak dengan kebiasaan minum yang baik sejak dini cenderung akan membawa kebiasaan ini hingga mereka dewasa, sehingga bermanfaat untuk menjaga kualitas kesehatan di masa depan.
Â
Advertisement
Stimulasi anak
Dengan tema Anak Terlindungi Indonesia, Hari Anak Nasional menjadi sebuah momen bagi orangtua untuk semakin giat melindungi kesehatan anak dengan membangun kebiasaan aktif. Disertai dengan asupan hidrasi sehat dan air minum berkualitas.
Orangtua perlu berupaya menjadi semakin kreatif untuk menstimulasi anak tetap bergerak aktif selama pandemi. Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud), beberapa cara bisa dilakukan orang tua untuk mengurangi sedentary lifestyle. Orang tua dapat mencari aktivitas fisik favorit anak dan membuat permainan sederhana, seperti bermain bola, memanjat, atau permainan berburu harta karun yang mengharuskan anak keliling rumah. Bisa juga dengan mengajak membersihkan rumah yang dikemas dengan permainan, misalnya dengan memberikan stiker yang dapat dikoleksi, dan sebagainya.
“Selain ada kecenderungan kurang aktif bergerak, riset juga menemukan 1 dari 5 anak Indonesia masih kurang minum. Padahal, kebiasaan minum yang baik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan anak tetapi juga membantu anak menjadi lebih cermat, tanggap, dan memiliki performa yang baik,“ ujar Dokter Anak Konsultan Tumbuh Kembang dan Pakar Hidrasi, Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), M.P.H.
Â
Penuhi kebutuhan hidrasi sehat
Anak membutuhkan dukungan orang tua agar mereka tetap aktif, terhidrasi, dan fokus. Pastikan kebutuhan air berkualitas dan nutrisi seimbang terpenuhi, serta kebiasaan hidup aktif ditingkatkan. Hal ini akan mendukung kualitas kesehatannya hingga dewasa nanti. Dokter Bernie menambahkan, mengajak anak cukup minum juga dapat disiasati dengan cara yang menyenangkan.
“Anak-anak membutuhkan minimal 7 gelas air minum setiap harinya. Proporsi kandungan air dalam tubuh anak lebih tinggi dari orang dewasa, namun mekanisme haus anak belum berkembang dengan baik, sehingga membutuhkan dukungan yang optimal. Kita bisa membuat pengingat menarik untuk anak-anak seperti gambar lucu, mewarnai water tracker setiap beberapa jam sekali, memberikan botol minum yang menarik dan lain sebagainya," kata dokter Bernie.
Orangtua juga dapat mengajak anak-anak untuk mengikuti praktik-praktik yang disarankan di pelajaran online Sampahku, Tanggung Jawabku yang diluncurkan Danone-AQUA beberapa bulan lalu bersama wadah edukasi digital Sekolah.mu. Sehingga anak dan keluarga bisa bergerak aktif, bermain bersama, sekaligus belajar peduli pada lingkungannya. Harapan kami, anak-anak Indonesia dapat tetap sehat dan aktif bergerak di tengah tantangan suasana seperti apapun.
Advertisement
Simak video berikut ini
#Elevate Women