Fimela.com, Jakarta Di masa pandemi Covid-19 ini bukan hanya terdampak bagi orang dewasa saja. Melainkan anak-anak juga merasakan dampaknya mulai dari kesehatan fisik hingga mentalnya.
BACA JUGA
Advertisement
Untuk itu, orangtua harus menjaga kesehatan fisik dan mental si kecil di masa pandemi Covid-19. dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait kesehatan anak. Apa saja mari kita simak ulasannya.
Advertisement
1. Perlukah suplemen?
Suplemen atau vitamin memang sudah menjadi kebutuhan di masa pandemi Covid-19. Banyak berita beredar jika masyarakat berburu vitamin untuk menjaga imunitas tubuh.
Lalu bagaimana dengan suplemen untuk anak? Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, dokter Reisa menyempaikan jika kebutuhan gizi si kecil terpenuhi maka tidak diharuskan mengonsumsi vitamin.
"Pertama tetap di rumah, kedua gizi seimbang dengan konsumsi mulai dari karbohidrat, protein, sayur, lemak, yang ada takarannya di konsep ‘Isi Piringku’ itu. Nanti kan ada lauk pauk, sayur, buah per kali makan seperti apa sesuai usia anak. Jika sudah terpenuhi, kita enggak perlu lagi pusing-pusing memikirkan suplemen apa yang harus diberikan," ujar dr. Reisa dalam acara virtual Mothercare Parentversary by Modern Parent, Senin (19/7/21).
Selain makanan, perlu juga olahraga atau aktivitas di rumah serta minum air mineral dengan rutin. Vitamin dan suplemen dapat diberikan kepada anak jika memang kekurangan atau harusmengkonsumsi dikarenakan kondisi tertentu.
2. Kesehatan mental anak
Bukan hanya fisik, orangtua juga harus memerhatikan kesehatan mental anak. dr. Reisa mengatakan ciri-ciri anak stres ialah anak terlihat tidak semangat, terlihat lelah, amarah yang meledak-ledak, agresif, hiperaktif atau justru lebih diam, mudah takut, mengurung diri, hingga prestasi menurun.
Bila sudah ada ciri-ciri seperti ini, dr. Reisa menyarankan untuk berkonsultasi dengan profesional seperti psikolog hingga dokter spesiak anak.
Untuk mencegah stres pada anak bisa menciptakan lingkungan yang nyaman di rumah, buatlah jadwal, lalu perbanyak kegiatan di rumah. "Anak terbiasa dengan rutinitas, jadi kita bisa buat jadwal seperti sekolah di pagi, jadwal les, dan jadwal bermain," paparnya.
Biarkan anak bermain agar mereka terhibur dan bersosilisasi melalui gawai. "Bersosialisasi harus tetap dilakukan walau virtual. untuk mengontrol emosi anak," paparnya.
"Jika anak melakukan kesalahan, jangan terlalu emosi. Dan bangun kepercayaan diri anak agar anak tetap optimis menjalain situasi ini," tambahnya.
Advertisement
3. Manfaatkan gadget
Reisa berpendapat, masalah penggunaan gadget di kala pandemi bukanlah gadgetnya, tapi cara penggunaan. Oleh karennya, orangtua tidak perlu melarang anak menggunakan gadegt. Melainkan pastikan gadget tersebut digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.
"Jadi apa yang dilihat anak itu mengandung ilmu, bukan hanya menonton hiburan atau bermain games. Jadi tugas orangtua memastikan itu," ungkap dr. Reisha.
Selain itu, gadget juga bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan saudara hingga teman-temannya. "Jadi walau tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain secara nyata, si kecil bisa belajar melalui virtual," paparnya.
4. Hindari konten hoax
Berita hoax mengenai parenting juga berseliweran di internet, untuk itu orangtua harus menyaring informasi dengan memilih informasi yang kredibilitasnya terpercaya.
"Selama pandemi ini sudah ada 5000 hoax yang beredar terutama anak tidak perlu pakai masker, padahal informasi tersebut tidak benar. Anak juga bisa terinfeksi," ujar dr. Reisa.
Berbagai informasi mengenai parenting terpercaya juga dapat dibaca di blog bernama Modern Parent yang dapat diakses orangtua melalui webMothercare.
"Melalui blog Modern Parent, agar orantua lebih informatif terkait masalah yang sedang berkembang. Serta seputar kehamilan, menyusui dan mengasuh serta tumbuh kembang anak. Untuk menjaga kredibilitas konten, Modern Parent juga bekerja sama dengan para ahli dan bermitra dengan beberapa Rumah Sakit seperti RS Brawijaya dan RS Omni," ujar Vasudev Kataria, Senior Vice President Mothercare Indonesia.
#elevate women