Fimela.com, Jakarta Pandemi masih belum berakhir di Indonesia, bahkan peningkatan kasus terus terjadi dalam dua minggu terkahir. Liburan anak sekolah di tahun ini harus diisi dengan masa PPKM Mikro Darurat, yang berarti harus kembali beraktivitas di dalam rumah. Biasanya liburan anak disambut dengan penuh suka cita dan semangat, kini beberapa kekhawatiran dan kebingungan bagi orangtua, terutama bagaimana menyiapkan dan mengisi waktu liburan di rumah saja di tengah situasi pandemi.
Jangan khawatir, ada banyak momentum liburan anak yang dapat dimanfaatkan di akhir tahun pelajaran dari bulan Juni hingga Juli 2021. Dengan gaya hidup baru normal di tengah pandemi, orangtua dituntut ekstra kreatif dalam menciptakan dan menghadirkan pilihan kegiatan liburan di rumah bersama anak yang mampu memperkuat menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan. Selain bisa beristirahat dari rutinitas sekolah, anak-anak dan orangtua pun bisa meluangkan waktu untuk bermain bersama dan menjalin ikatan kekeluargaan yang lebih kuat.
Advertisement
BACA JUGA
Bicara mengenai main bersama, banyak orangtua di Indonesia yang masih mencari cara untuk mengisi waktu liburan anak dengan menyenangkan. Orangtua harus pandai-pandai memilih kegiatan agar anak terhindar dari rasa bosan, moody, stres, kurangnya intensitas sosialisasi dan lainnya selama liburan di rumah saja.
Dilansir dari rilis yang diterima oleh tim Fimela.com, nenurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog., psikolog anak dan remaja: “Maria Montessori mengungkapkan bahwa ‘play is the work of the child’, sehingga sudah menjadi kebutuhan utama anak untuk bermain dan perlu kita penuhi. Namun, di tengah banyaknya pilihan permainan yang ada saat ini, orangtua berperan penting untuk memilih permainan yang tepat, seperti yang edukatif, sesuai dengan umurnya, serta tidak mengandung unsur kekerasan atau pornografi.”
Advertisement
5 Aspek Penting pada Pertumbuhan Anak (PILES)
Sangat penting bagi orangtua untuk memilih permainan yang melatih 5 aspek penting pada pertumbuhan anak (PILES), yakni:
1. Physical (perkembangan fisik/motorik)
Berikan proporsi yang seimbang antara permainan virtual dengan permainan yang melibatkan fisik. Permainan fisik bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan koordinasi motorik kasar anak, seperti berlari, melompat, memanjat, mengayuh, dan lain-lain. Untuk kemampuan koordinasi motorik halus, anak-anak bisa diajak membuat prakarya atau konstruksi bangunan mereka sendiri.
2. Intellectual (kemampuan kognitif/berpikir)
Kegiatan bermain sambil belajar berperan penting untuk mengembangkan kecerdasan intelektual anak. Misalnya, ketika mengajak anak bermain board game seperti catur dan monopoli, anak bisa mulai memahami konsep matematika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, serta kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
3. Language (bahasa)
Untuk mengembangkan keterampilan bahasa lewat bermain, pilihlah permainan yang memerlukan interaksi, seperti tebak kata, scrabble, bermain peran atau kuis trivia. Selain itu, orangtua juga bisa mengobrol bersama anak selama atau setelah permainan berlangsung.
Hal ini juga yang dilakukan oleh Diana Rikasari, fashion blogger, penulis, sekaligus ibu dari dua anak. “Ketika bermain atau setelah permainan selesai, saya selalu mengajaknya bercakap-cakap. Apa saja yang kamu pelajari dari permainan tadi? Coba ceritakan gimana perasaan kamu waktu kalah/menang? Menurut kamu kenapa permainan tadi seru? Contoh-contoh pertanyaan seperti itu membuat anak terdorong untuk bercerita banyak dan bisa membuat kita lebih mengenali mereka juga,” jelasnya.
4. Emotional (emosi)
Aspek emosional adalah melatih anak-anak untuk belajar menangani emosi mereka dengan cara yang baik dan sehat, entah itu emosi negatif maupun positif. “Orangtua berperan penting untuk mendampingi anak agar anak bisa mendapatkan keterampilan emosional dari permainan, termasuk mengajari cara bekerja sama dengan orang lain, dan cara menerima kekalahan dengan sportif,” ungkap Vera.
5. Social (sosialisasi)
Kecerdasan sosial pada dasarnya melatih anak-anak untuk bisa berinteraksi secara efektif dengan orang lain, mempelajari norma-norma yang berlaku, dan memiliki moral yang baik. Jenis permainan yang melibatkan beberapa pemain (permainan kelompok) sangat baik untuk melatih kemampuan ini, karena anak didorong untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain.
Permainan Virtual Edukatif Menjadi Pilihan Solutif untuk Isi Liburan Anak
Paham akan kekhawatiran dan kebingungan yang dihadapi oleh orangtua di Indonesia, Paddle Pop melalui brand purpose #MainYuk menghadirkan pilihan program liburan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi orang tua dan anak selama di rumah saja
Semua kriteria PILES yang disebutkan di atas dapat ditemukan pada program permainan yang dihadirkan oleh Paddle Pop. Misalnya saja, di momen libur Ramadhan dan Lebaran, program “Paddle Pop Main Yuk Seaventure” yang bekerja sama dengan Jakarta Aquarium Safari dari April-Juni 2021, dimana orangtua dan anak dapat menikmati wisata virtual dunia bawah laut secara gratis lewat situs paddlepopmainyuk.com.
Orangtua dan anak dapat menjelajah keunikan biota bawah laut, mengasah kemampuan sosial anak lewat video bermain interaktif, mencoba ide permainan seru dari Playdate Indonesia untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasinya, serta kuis & kompetisi berhadiah.
Selanjutnya, dalam menyambut liburan akhir tahun ajaran, Paddle Pop mempersembahkan program “Liburan ke Planet Mochi”, yang merupakan serangkaian program liburan menyenangkan & bermanfaat dari Paddle Pop untuk mengisi waktu liburan sekolah. Setiap minggunya, Paddle Pop akan mengajak keluarga Indonesia untuk bermain sambil menjelajahi dan mengenal dunia luar angkasa bersama Mona Ratuliu, Enno Lerian, Nana Mirdad dan Melki Bajaj.
Ada banyak kegiatan dan ide bermain yang menyenangkan dan bermanfaat dari Wonderfest, Buumi Playscape, Mungilmu, Rumah Dandelion. Hal ini terbuka gratis untuk seluruh keluarga Indonesia dengan hanya mendaftarkan diri melalui Whatsapp: 0858 1223 1223. Untuk informasi lebih lengkap, bisa mengunjungi IG @paddlepop.id