Fimela.com, Jakarta Bayi prematur atau yang dikenal sebagai preemie perlu mengatasi beberapa kendala untuk menjadi sepenuhnya sehat karena kondisinya saat lahir tidak seperti bayi-bayi normal lainnya yang lahir pada minggu ke-37 atau setelahnya.
Biasanya, bayi prematur akan lebih mendapatkan perhatian lebih dalam proses tumbuh kembangnya karena mereka harus mendapatkan nutrisi dari dunia nyata padahal seharusnya masih didapatkan di dalam rahim ibu.
Advertisement
BACA JUGA
Karena bayi prematur ini lahir sebelum waktunya, biasanya badannya akan sangat kecil jika dibandingkan dengan bayi lainnya yang lahir normal pada waktu yang seharusnya. Sehingga, penting bagi preemie untuk menerima nutrisi yang dibutuhkan untuk membantunya tumbuh, berkembang, memenuhi gizi-gizinya.
Dilansir dari Firstcry Parenting, bayi normal yang lahir memang pada waktunya atau yang disebut sebagai full-term babies memiliki berat sekitar 3 kg ketika lahir. Maka dari itu, berat badan ideal pada bayi prematur adalah kurang dari 2,3 kg dan seharusnya bertambah secara rutin setiap harinya.
Namun, jangan khawatir karena setiap bayi prematur memang punya berat yang berbeda-beda tergantung seberapa dini kelahiran bayi, dan biasanya ketika bayi memiliki ukuran berat badan yang terlalu kecil, akan mendapatkan perawatan intensif terlebih dahulu di ruangan NICU sampai akhirnya dirasa cukup untuk bisa dirawat seperti biasanya dan memulai hidup yang sehat di rumah.
Advertisement
Lengkapi kebutuhan mendasar bayi prematur
Bagi bayi prematur yang memiliki ukuran sangat kecil dan terlalu dini saat dilahirkan akan membutuhkan kebutuhan dan perawatan yang sangat intensif demi tumbuh kembangnya.
Menurut Melody Thompson, seorang ahli gizi dan spesialis nutrisi anak di Abbott, dilansir dari Abbott Nutrition News, semakin dini bayi lahir, maka semakin besar kebutuhan nutrisi mereka dan akan ada banyak tantangan yang mereka hadapi.
Ia juga mengatakan bahwa bayi prematur akan mengalami kesulitan mengisap, menelan, bernapas, serta mengoordinasikan ketiganya pada saat yang bersamaan. Sehingga, mereka mempelajari keterampilan ini sambil tetap menumbuhkan dan mengembangkan otot dan koordinasi yang diperlukan.
Dalam hal ini, anak-anak yang terlahir prematur akan dianggap dalam kelompok berisiko tinggi untuk masalah perkembangan dan mereka cenderung memiliki penilaian lebih terhadap kemajuan mereka daripada bayi normal.
Maka dari itu, dilansir dari Tommy’s, berikut beberapa cara untuk membantu tumbuh kembang bayi prematur agar bisa berkembang secara ideal
Cara merawat bayi prematur
1. Memahami grafik perkembangan bayi
Bagi orang tua yang melahirkan bayi prematur, biasanya akan mendapatkan grafik tumbuh kembang bayi yang dikenal dengan istilah grafik centiles (persentil) untuk memantau perkembangan bayinya.
Bayi yang lahir kurang dari 32 minggu akan diplot dalam grafik berat badan lahir rendah. Kemajuan bayi dijelaskan dalam grafik centiles ini dan perkembangan biasanya meningkat dan menurun pada usia tertentu.
Persentil untuk berat badan dan tinggi badan biasanya harus serupa. Jika sangat berbeda satu sama lain, ini mungkin menunjukkan bahwa bayimu kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan. Sehingga perlu adanya penyesuaian pola makan.
2. Pahami bahwa keterlambatan yang mereka alami adalah suatu hal yang wajar
Jika bayi kamu terlahir prematur, maka akan ada keterlambatan dalam pertumbuhannya. Jika pada usia 2 tahun biasanya anak-anak yang terlahir normal sudah bisa berjalan, namun jika anak terlahir sangat prematur, maka umur patokan umur ini akan diperpanjang hingga usia 3 tahun.
3. Hindari membandingkan anak dengan anak lainnya
Biasanya orang tua yang melihat anaknya belum bisa melakukan apa yang sudah bisa dilakukan oleh anak lain akan merasa insecure dan menuntut anaknya untuk bisa melakukan hal yang sama.
Beberapa orang tua malah membuat ‘target’ untuk menunjukkan keberhasilan atau kegagalan anak mereka.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bayi prematur akan mengalami keterlambatan, sehingga ada baiknya orang tua harus mewajarkan hal tersebut dan berhenti membandingkan anaknya dengan anak orang lain.
*Penulis: Chrisstella Efivania.
#Elevate Women