Fimela.com, Jakarta Nagita Slavina mengumumkan jenis kelamin anak keduanya di pesta kejutan 'gender reveal' yang disiapkan sang adik. Sebab dokter mengirimkan hasil jenis kelamin jabang bayi ke Caca Tengker.
Lalu kapan dan bagaimana kita bisa mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan? Melansir babycentre, ada empat cara yang bisa dilakukan untuk mengetahuinya;
Advertisement
BACA JUGA
Lewat tes darah
Jika kita menjalani noninvasice prenatal testing (NIPT) atau tes prenatal noninvasif, tes darah yang dapat mendeteksi Down sindrom dan beberapa kondisi kromosom lainnya yang dimulai pada 10 minggu kehamilan.
Pemeriksaan ini juga mencari potongan kromosom seks pria dalam darah yang dapat digunakan untuk menentukan apakah kita mengandung anak laki-laki atau perempuan. Tes ini ditunjukkan untuk perempuan dengan risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan kromosom.
Advertisement
Lewat USG
Banyak ibu hamil (jika mereka ingin tahu) jenis kelaim bayi lewat USG di pertengahan kehamilan. Biasanya dilakukan antara 18-22 minggu. Namun, jika teknisi tidak bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang kelamin bayi, mungkin tidak bisa memastikannya dengan pasti.
Sebab meski penis atau vulva bayi mulai terbentuk sejak 6 minggu, bayi laki-laki dan perempuan terlihat sangat mirip pada USG sampai sekitar 14 minggu dan masih sulit untuk membedakannya selama beberapa minggu setelah itu. Pada minggu ke-18, teknisi ultrasund kemungkinan dapat mengidentifikasi jenis kelamin jika bayi berada dalam posisi yang memungkinkan memperlihatkan alat kelaminnya.
Lewat CVS atau amino
Ada juga cara lain mengetahui jenis kelamin bayi dari tes genetik seperti chorionic villus sampling (CVS) untuk amniosentesis. Tes ini biasanya dilakukan untuk menentukan apakah bayi memiliki kelainan genetik atau kelainan kromosom, seperti Down sindrom.
CVS biasanya dilakukan antara 10-13 minggu, dan amniosentesis antara 16-20 minggu. Kita harus menunggu selama 2 minggu untuk mendapatkan hasil dari kedua tes tersebut.
Perempuan yang tidak mengalami peningkatan risiko masalah genetik atau kromosom biasanya tidak memiliki CVS atau amino, sebagian karena tes ini bersifat invasif dan verisiko kecil mengalami keguguran.
Advertisement
Lewat IVF
Jika kita menjalani pengujian genetik praimplantasi selama fertilitasi in vitro atau IVF, embrio kita diuji untuk kelaminan genetik atau kromosom dan jenis kelamin.
Pengujian genetik praimplantasi hampir 100 persen akurat dalam menentukan jenis kelamin embrio. Tetapi jika kita memiliki embrio dari kedua jenis kelamin yang ditempatkan di rahim, kita tidak akan tahu yang mana yang ditanamkan.
Simak Video Berikut
#Elevate Women