Kehamilan adalah proses tumbuh dan kembang janin di dalam rahim selama kurang lebih 40 minggu sebelum lahir ke dunia. Seputar kehamilan, ternyata ada beberapa macam atau jenis kehamilan yang mungkin terdengar asing bagi kamu.
Sebagai contohnya ialah hamil anggur, yakni sebutan untuk kondisi kehamilan yang cuma diketahui orang Indonesia, yang pada istilah medisnya ada hubungannya dengan buah anggur dan masih banyak lagi.
Advertisement
BACA JUGA
Mengetahui macam-macam kehamilan ini juga menjadi hal yang penting agar wawasan kamu mengenai kehamilan lebih luas. Kemudian, kamu juga menjadi lebih tahu banyak istilah-istilah yang ada dalam kehamilan.
Selain hamil anggur, berikut macam-macam kehamilan berdasarkan sebutannya yang perlu diketahui. Simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Advertisement
Hamil Anggur
Hamil anggur adalah mola hidatidosa atau kehamilan mola (hydatidiform mole). Menurut buku "Tanya Jawab Seputar Kehamilan" karya dr. Purnawan Senoaji, SpOG, hamil anggur merupakan kehamilan yang terbentuk akibat terjadinya kelainan dalam perkembangan plasenta.
Bila dilakukan pemeriksaan USG, akan tampak gelembung-gelembung darah seperti buah anggur, tapi janin tidak ditemukan. Itulah kenapa mola hidatidosa disebut sebagai hamil anggur.
Tanda dan gejalanya hampir sama seperti hamil muda, beberapa diantaranya:
- Terjadi perdarahan, sedikit ataupun banyak.
- Perut membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan.
- Tanda pastinya keluar jaringan mola seperti buah anggur.
Kondisi ini butuh penanganan medis, biasanya dengan kuretase atau kuret untuk mengeluarkan gelembung-gelembung darah tersebut.
Hamil Kosong
Hamil kosong atau adalah blighted ovum atau anembryonic pregnancy, merupakan kehamilan yang mana hanya ditemukan kantong berisi cairan atau ketuban, tapi bakal janin (embrio) tidak ada.
Bersumber dari buku "The Art of Medicine" karya dr. Dito Anurogo, perkembangan kehamilan yang tidak sempurna ini disebabkan oleh kelainan gen dan kromosom pada ovum (sel telur), sperma, atau keduanya. Kondisi kehamilan kosong biasanya terjadi pada kehamilan trimester 1, sebelum usia kehamilan 14 minggu.
Pada pemeriksaan USG, dokter tidak akan menemukan denyut jantung dan pergerakan janin. Selanjutnya, tindakan yang akan dilakukan ialah suchtion atau evakuasi berupa kuretase.
Pencegahan kehamilan kosong dapat diantisipasi dengan rutin kontrol ke dokter spesialis kandungan maupun bidan.
Advertisement
Hamil diluar Rahim
Dalam istilah medis, hamil di luar rahim disebut dengan kehamilan ektopik terganggu (KET) atau disingkat kehamilan ektopik. Fenomena ini ialah kondisi implantasi janin setelah dibuahi berada di luar endometrium rahim, biasanya di dinding depan atau belakang fundus uteri. Lebih mudahnya disebut hamil di luar rahim, tapi bukan berarti di luar dari organ kandungan, ya!
Adapun gejalanya hampir sama seperti kehamilan normal seperti perut membesar, mual dan muntah (morning sickness), tetapi disertai dengan nyeri di perut secara tiba-tiba. Selain itu, terjadi perdarahan.
Sel telur yang telah dibuahi tidak akan bisa tumbuh normal jika berada di luar rahim. Oleh karena itu, jaringan ektopik harus segera diangkat untuk mencegah komplikasi serius.
Pada kondisi ini, memeriksakan kehamilan rutin sangat dianjurkan, apalagi bila merasakan keluhan-keluhan yang tidak biasa.
Hamil Muda
Dalam dunia medis, hamil muda termasuk kategori hamil trimester 1, yaitu usia kehamilan kurang dari 12 minggu. Pada masa ini, ibu hamil akan mengalami morning sickness dan sering buang air kecil. Perubahan pada perut belum terlihat jelas.
Terlambat haid bisa menjadi tanda awal hamil muda. Bila setelah uji kehamilan atau test pack muncul dua garis merah, yang artinya positif, cek ke dokter untuk mengonfirmasinya.
Hamil muda termasuk periode rawan, karena janin masih dalam proses awal perkembangan. Istirahat cukup sangat dianjurkan serta perbanyak makanan-makanan bergizi lengkap seimbang, serta asam folat.
Advertisement
Hamil Tua
Hamil tua menggambarkan kondisi hamil trimester 3, yaitu usia kehamilan minggu ke 28-40. Masa-masa persiapan kelahiran bayi begitu terasa di trimester ini.
Pada tahap ini, ibu hamil akan banyak belajar tentang senam hamil, persiapan persalinan, memberi perlengkapan bayi, dan persiapan seputar perawatan bayi lainnya.
Pada trimester akhir, masalah yang sering dialami ibu hamil adalah sakit punggung, bolak-balik buang air kecil, dan kontraksi palsu, hal ini karena gerakan janin sering terasa. Pemeriksaan kehamilan juga semakin sering dilakukan, apalagi minggu-minggu sekitar perkiraan persalinan.