Fimela.com, Jakarta Orangtua dengan anak kecil akan menghabiskan banyak waktu untuk mengerti mood dari anak bayi mereka. Namun, tepat setelah setahun, bayi mulai mengalami masa tantrum.
Tantrum identik dengan perubahan mood bayi. Bayi mulai menjadi lebih mudah mengamuk, yang dapat membuat orangtua yang paling perhatian lengah. Bayi yang biasanya kalem sekarang mulai bisa berteriak dan menangis. Penting bagi orangtua agar tetap tenang, mari kenali tantrum pada anak bayi.
Advertisement
BACA JUGA
Apa itu tantrum ?
Dilansir dari raisingchildren.net, tantrum datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Hal itu dapat melibatkan ledakan kemarahan, frustasi, dan perilaku tidak teratur yang spektakuler. Tantrum adalah ekspresi dari emosi.
Bayi mungkin melihat tangisan, jeritan, anggota tubuh yang kaku, punggung melengkung, menendang, jatuh, memukul-mukul atau melarikan diri. Dalam beberapa kasus, anak-anak menahan napas, muntah, memecahkan barang atau menjadi agresif sebagai bagian dari amukan.
Selama gejala tantrum, pakar parenting Elizabeth Pantley menganjurkan agar orang tua pertama-tama mempertimbangkan apakah tantrum benar-benar merupakan gejala dari sesuatu yang lain, seperti kelelahan atau kelaparan. Seringkali bayi yang terlalu terstimulasi akan bertingkah karena merasa kewalahan.
Bagaimana cara mencegah dan mengatasi tantrum pada bayi?
Kunci untuk mencegah amukan adalah memperhatikan kebutuhan bayi dan mengantisipasinya. Sekali lagi, mari kita tekankan bahwa ini tidak mudah, dan jika kedua orangtua juga lelah dan frustasi, itu bahkan lebih sulit.
Pada bayi terapkan kebiasaan yang sama. Misalnya waktu bangun, waktu sarapan, waktu tidur siang, waktu tidur, dan lainnya harus mengikuti pola yang sama sesering mungkin. Prediksi ini memberi anak-anak kecil rasa aman, yang sangat menghibur.
Pada hari-hari ketika orangtua tahu bahwa rutinitas akan menyimpang misalnya ketika nenek dan kakek datang atau harus ke luar kota. Cobalah untuk membuat rencana yang sesuai. Siasati dengan tidur siang dadakan jika bayi terlihat rewel dan akan tantrum.
Advertisement
Tantrum pada bayi
Tentu saja, tidak ada metode yang mudah untuk memastikan perilaku yang sempurna setiap saat, dan orangtua kemungkinan besar akan menghadapi amukan di beberapa titik, terlepas dari seberapa keras upaya untuk menghindarinya. Bayi punya banyak alasan untuk mengekspresikan tantrum.
Lakukan yang terbaik untuk tetap tenang, berbicara dengan suara yang tegas namun menenangkan. Sentuhan lembut juga bisa membantu menenangkan amarahnya. Ingatlah pada usia ini, bayi kemungkinan besar akan membutuhkan bantuan untuk menenangkan diri. Itu bukanlah keterampilan yang dia miliki sendiri.
Hal penting lainnya yang perlu diingat adalah jangan biarkan bayi atau balita menggunakan amukan atau perilaku nakal untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Jika orangtua menyerah dan membeli mainan itu untuk menghentikan tangisan, orangtua hanya akan memperkuat perilaku negatif ini.
Intinya jangan memanjakan atau menawarkan barang untuk menghentikan amukannya. Kenali penyebab tantrum dan jangan sampai tertipu dengan siasatnya. Jika merasa amukan bayi berkepanjangan dan di luar kendali, atau butuh waktu lama untuk menenangkannya, ini mungkin sesuatu yang perlu didiskusikan dengan dokter anak, untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih besar.
*Penulis : Adonia Bernike Anaya (Nia).
Saksikan video menarik setelah ini
#Elevate Women