Fimela.com, Jakarta Salah satu hal utama yang harus diperhatikan saat masa kehamilan adalah asupan makanannya. Walaupun, saat hamil seseorang dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan namun bukan berarti semua makanan boleh dikonsumsi, karena ada juga beberapa bahan makanan yang berbahaya bagi kesehatan ibu mau pun bayi.
Seperti yang dilansir dari healthline.com, berikut adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi pada masa kehamilan. Langsung saja, simak ulasan berikut ini.
Syukurlah, ada lebih banyak yang bisa Anda makan daripada yang tidak bisa. Anda hanya perlu belajar bagaimana menavigasi perairan (yaitu perairan rendah merkuri). Anda pasti ingin memperhatikan apa yang Anda makan dan minum agar tetap sehat.
Advertisement
Makanan tertentu sebaiknya jarang dikonsumsi, sementara yang lain harus dihindari sama sekali. Berikut 11 makanan dan minuman yang harus dihindari atau diminimalkan saat hamil.
Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi
Merkuri adalah unsur yang sangat beracun. Ia tidak memiliki tingkat paparan yang aman dan paling sering ditemukan di air yang tercemar. Dalam jumlah yang lebih tinggi, itu bisa menjadi racun bagi sistem saraf, sistem kekebalan, dan ginjal. Ini juga dapat menyebabkan masalah perkembangan yang serius pada bayi.
Adapun ikan dengan merkuri di antaranya ialah: ikan hiu, tuna, marlin, ikan todak, dst. Namun ada jenis ikan yang baik untuk dikonsumsi karena rendah merkuri, seperti ikan teri, ikkan kod, salmon dan jenis ikan air tawar, ikan jenis ini aman dikonsumsi hingga 3 kali seminggu.
BACA JUGA
Advertisement
Daging Setengah Matang atau Mentah
Beberapa masalah yang sama dengan ikan mentah juga memengaruhi daging yang kurang matang. Makan daging yang kurang matang atau mentah meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli, Listeria, dan Salmonella.
Bakteri dapat mengancam kesehatan si kecil, yang mungkin menyebabkan lahir mati atau penyakit saraf yang parah, termasuk cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsi.
Telur Mentah
Telur mentah dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella. Gejala infeksi salmonella bisa berakibat demam, mual, muntah, kram perut, dan diare.
Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi Salmonella juga dapat menyebabkan kram di rahim, yang menyebabkan kelahiran prematur atau keguguran. Untuk amannya, pastikan selalu memasak telur sampai matang atau gunakan telur yang sudah dipasteurisasi.
Kafein
Banyak sekali orang yang menyukai cangkir kopi, teh, minuman ringan, atau coklat dalam keseharian mereka. Akan tetapi, bagi perempuan yang sedang hamil umumnya disarankan untuk membatasi asupan kafein kurang dari 200 mg per hari, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Kafein diserap dengan sangat cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta. Karena bayi dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang diperlukan untuk memetabolisme kafein. Sehingga, kadar kafein yang tinggi dapat menumpuk. Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan barat badan rendah.
Susu, Keju, dan Jus Buah yang Tidak Disterilkan
Susu mentah, keju yang tidak dipasteurisasi, dan keju yang dimatangkan lembut dapat mengandung berbagai bakteri berbahaya, termasuk Listeria, Salmonella, E. coli dan Campylobacter.
Hal yang sama berlaku untuk jus yang tidak disterilkan yang juga rentan terhadap kontaminasi bakteri. Infeksi ini semuanya dapat memiliki konsekuensi yang mengancam kesehatan bayi yang belum lahir.
Adapun bahan makanan lainnya yang sebaiknya dihindari pada masa kehamilan ialah, organ dalam hewan, kecambah mentah, ikan mentah, alkohon dan makanan cepat saji. Demikianlah ulasan mengenai beberapa jenis makanan yang harus dihindari selama masa kehamilan. Semoga bermanfaat.
#ElevateWomen