Fimela.com, Jakarta Menyusui sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal untuk si kecil. Berdasarkan rekomendasi dari World Health Organization (WHO), idealnya bayi harus disusui secara ekslusif selama enam bulan pertama kehidupannya.
Pasalnya, ASI atau air susu ibu mengandung semua yang dibutuhkan bayi untuk enam bulan pertama kehidupannya. Cairan kental kekuningan atau yang disebut kolostrum pada ASI, kaya akan protein, rendah gula, dan sarat dengan senyawa yang bermanfaat.
Selain itu, kolostrum juga bisa membantu perkembangan saluran penceraan bayi yang belum matang. Sehingga ASI ini menjadi makanan yang luar biasa dan tidak dapat digantikan oleh susu formula.
Advertisement
Tak perlu khawatir jika pada awal masa menyusui, produksi ASI masih sangat sedikit. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), suplai ASI juga bergantung pada kebutuhan tubuh bayi. Ini berarti seiring waktunya, komposisi dan volume produksi ASI juga terus berubah. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai pola kebutuhan ASI pada bayi baru lahir.
BACA JUGA
Advertisement
Pola kebutuhan ASI pada bayi baru lahir
Hari pertama
Pada hari pertamanya si kecil lahir, ukuran lambungnya masih sangat kecil. Karena itu, bayi Anda belum membutuhkan banyak susu agar kenyang. Di waktu ini, si kecil mungkin akan membutuhkan menyusu setiap 1 hingga 3 jam.
Meski pada tahap awal produksi ASI terasa sedikit, akan tetapi cukup lho untuk memenuhi kebutuhan bayi. Perlu diketahui, semakin sering menyusui akan membantu meningkatkan suplai ASI.
Pekan dan bulan pertama
Seiring pertumbuhan bayi, ukuran perutnya juga akan semakin besar. Sehingga si kecil secara bertahap akan dapat minum lebih banyak ASI setiap kali menyusui.
Selama beberapa minggu dan bulan pertama, waktu menyusui akan semakin lama, yaitu setiap 2 hingga 4 jam sekali. Namun, seberapa sering bayi Anda menyusu dapat berubah tergantung pada kebutuhannya. Beberapa sesi mungkin akan lama, sementara yang lainnya pendek.
Jadi, Anda tak perlu khawatir. Bayi umumnya akan mengambil apa yang mereka butuhkan setiap kali ia makan, dan berhenti saat mereka merasa kenyang. Biasanya mereka akan tampak puas dan mengantuk setelah diberi cukup ASI.
Usia 6-12 bulan
Memasuki usia 6 bulan, bayi Anda memerlukan makanan tambahan untuk memenuhi kalori dan nutrisinya. Dalam hal ini dapat berupa makanan pendamping ASI atau yang disebut MPASI.
Namun, di periode ini, Anda bisa memberikan ASI sesuai kemauannya. Ini juga dapat membantu Anda mempertahankan produksi ASI.
Jika bayi mulai tampak kurang tertarik untuk menyusu setelah makan makanan padat, cobalah menyusui terlebih dahulu sebelum Anda memberikan makanan padat. Perlu diingat, ASI Anda adalah sumber terpenting, bahkan setelah Anda mulai memberikannya asupan dari makanan padat.
Usia 12-24 bulan
Menjelang usia yang tepat untuk disapih, frekuensi bayi menyusu juga akan semakin berkurang. Meski tak ada patokan khusus, semua bergantung pada kebutuhan masing-masing bayi.
Beberapa ingin menyusui hanya sebelum tidur atau di pagi hari, sementara yang lain terus minum ASI sebagai porsi yang lebih besar dari makanan harian mereka.Terus ikuti isyarat si kecil untuk memutuskan kapan dia lapar dan ingin menyusui.
Cara mengetahui kebutuhan ASI nya sudah terpenuhi
Jika Anda khawatir apakah kebutuhan ASI si kecil sudah terpenuhi. Dilansir Parents, berikut tanda-tanda bayi sudah cukup ASI.
1. Bayi terlihat menelan
Saat bayi Anda pertama kali menempel di payudara Anda, ia akan menyusu dengan cepat, yang membantu mengeluarkan ASI. Kemudian dia harus maju ke dalam gerakan menarik yang dalam dan lambat saat dia menelan.
Anda mungkin tidak hanya merasakan gerakan ini, tetapi juga melihat rahangnya turun dan mendengarnya saat si kecil meneguk ASI.
Jika bayi Anda tidak mendapatkan cukup ASI, Anda mungkin akan melihatnya menyusu dengan cepat tetapi tidak menelan dengan lambat dan berirama. Selain itu, ia mungkin juga mengambil jeda lama saat menyusui atau berulang kali tertidur di dekat payudara Anda.
2. Bayi tampak tenang
Tanda-tanda berikutnya adalah si kecil tampak puas dan tenang setelah sesi menyusui. Namun, jika bayi Anda tampak sangat lesu dan terus menerus berteriak, mungkin ia tidak mendapatkan cukup ASI.
"Jika bayi memiliki banyak waktu menyusu yang bertahan lebih dari satu jam atau sangat ingin menyusu, dengan waktu kurang dari satu jam antara waktu menyusu, mungkin ada masalah," kata Susan Burger, MHS, Ph.D., IBCLC, konsultan laktasi di Lactescence in the City yang berbasis di New York.
3. Dia mengisi popoknya
Keluaran popok bayi Anda adalah indikator yang dapat diandalkan bahwa ia mendapatkan cukup ASI. Sebagian besar bayi yang disusui mengompol enam hingga sepuluh kali, dan mengotori setidaknya tiga popok per hari di bulan pertama.
Selain itu, warna feses juga penting. Feses yang berwarna kekuningan adalah hal yang wajar dialami bayi saat menerima ASI ekslusif.
Biasanya warna kekuningan tersebut berlangsung pada hari keempat atau kelima menyusu. Namun, jika Anda mendapati feses bayi berwarna hitam kecoklatan dan lengket, kemungkinan ASI bayi belum tercukupi.
4. Berat badannya bertambah
Berat bayi yang berfluktuasi pada hari-hari atau minggu pertama kehidupannya adalah hal yang normal. Umumnya, bayi baru lahir mungkin akan kehilangan sekitar 5 hingga 7 persen berat badannya pada hari ketiga atau keempatnya.
Namun, jika penurunan berat badan 10 persen atau lebih, bisa menjadi pertanda masalah yang serius. Pada umumnya di hari ke-10, bayi Anda harus kembali ke berat lahirnya.
#Elevate women