Fimela.com, Jakarta Hamil pasti menjadi pengalaman tak terlupakan bagi setiap perempuan. Masa-masa mengandung anak dengan segala kejutan dan tantangannya selalu menarik untuk dibahas, terutama secara aspek kesehatan. Seringkali karena rasa cemas dan khawatir, seorang ibu hamil akan merasa stres berkepanjangan.
BACA JUGA
Advertisement
Banyak orang pasti sudah tahu bahwa stres sangat berbahaya untuk kesehatan, apalagi dalam keadaan hamil. Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Edinburgh tahun 2020 membuktikan bahwa tingkat stres yang dialami ibu selama kehamilan akan menentukan pembentukan otak bayi di dalam kandungan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan eLife ini mengambil sampel rambut dari 78 ibu hamil untuk mengetahui kadar kortisol di dalam tubuh mereka selama tiga bulan sebelum melahirkan. Bayi-bayi yang dilahirkan dari ibu-ibu ini kemudian menjalani serangkaian pemindaian otak menggunakan Pencitraan Resonansi Magnetik atau MRI yang dilakukan saat bayi tidur.
Advertisement
Ibu Stres akan Membuat Anak Gampang Stres
Peneliti menemukan bahwa kadar kortisol (hormon stres) yang lebih tinggi di rambut ibu ternyata menentukan perubahan struktural pada amigdala bayi serta perbedaan koneksi di otak mereka. Amigdala merupakan area otak yang memiliki hubungan dalam menentukan perkembangan emosional dan sosial di masa kanak-kanak.
Secara umum, peneliti menjelaskan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu-ibu yang stres akan lebih rentan mengalami stres dan masalah emosional di kemudian hari dibandingkan anak-anak yang lahir dari ibu yang tidak merasa stres.
Peneliti utama, Profesor James Boardman, mengatakan bahwa temuan ini memberikan peringatan untuk banyak orang bahwa masa kehamilan tak bisa dianggap sepele. Kebahagiaan ibu hamil perlu diperhatikan, dan dukungan dari orang-orang sekitar memegang peran penting untuk menciptakan ketenangan batin ibu hamil.
Wah, jadi jangan mengabaikan stres saat hamil ya Moms jika tak ingin anak-anak terlahir dengan risiko rentan stres.
#ElevateWoman with Fimela