Fimela.com, Jakarta Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) akan meluncurkan sebuah dokumen mengenai “Bahaya Terselubung dari Makanan Ultra Proses” dalam rangka Peringatan Hari Gizi Nasional 2021, pada Jumat (29/01). Dokumen ini merupakan terbitan dari Breastfeeding Promotion Network of India (BPNI) yang merupakan mitra kerja AIMI selama ini di International Baby Food Action Network (IBFAN). Peluncuran dokumen ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko dari makanan ultra proses.
BACA JUGA
Advertisement
Sesi pemaparan diisi oleh Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC selaku Ketua Umum AIMI, ia menjelaskan “Dalam konteks Indonesia, kami melihat promosi makanan ultra proses sangatlah masif, tidak hanya di kota besar namun sampai di pelosok pun makanan pabrikan sangat mudah dijumpai dan sering kali menjadi pangan pokok dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dari semua kalangan.”
Hal ini bukan hanya berlaku di Indonesia, melainkan berlaku di luar negeri. “Sudah banyak studi yang menunjukkan makanan ultra proses memberikan ancaman kesehatan di banyak populasi jika konsumsinya tidak diperhatikan. Jawaban dari permasalahan ini adalah dari perlunya ada kebijakan yang mengatur promosi dan penggunaan label makanan yang lebih jelas” tutur dr. Arun Gupta selaku Koordinator Breastfeeding Promotion Network India (BPNI) dan juga salah satu tim penyusun dokumen ini.
Advertisement
Makanan Ultra Proses dan Bahayanya
Dalam paparannya, Nia menjelaskan bahwa makanan ultra proses adalah makanan produk buatan pabrik dan sebagian besar dijual dalam kemasan, produk siap saji yang bisa langsung dikonsumsi kapan saja dan dimana saja. Makanan ini beredar di pasaran karena dipromosikan secara komersial menggantikan konsumsi makanan asli serta memiliki rantai produksi yang prosesnya panjang.
Makanan jenis ini seringkali di proses dengan proses yang panjang dan menggunakan kadar gula dan garam yang tinggi sehingga tidak baik untuk kesehatan. Banyak studi mengatakan mengonsumsi makanan ultra proses dapat menyebabkan obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Tetapi tren penjualan makanan ultra proses kian hari semakin meningkat.
Masyarakat perlu diedukasi lebih jauh terkait risiko dari makanan ultra proses pabrikan dan pemerintah perlu mengatur dengan lebih tegas agar masyarakat juga terlindungi dari risiko yang ada. Mengadopsi klasifikasi NOVA dalam makanan sebagai kebijakan bisa menjadi upaya dan terobosan yang baik oleh pemerintah agar masyarakat bisa lebih sadar dan terlindungi dari risiko kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang dari makanan pabrikan ultra proses.
Penulis: Adonia Bernike Anaya
#elevate women