Fimela.com, Jakarta Perkembangan zaman turut membuat transportasi semakin berkembang. Dari yang awalnya sekadar transportasi darat, lalu muncul transportasi laut, hingga akhirnya lahir transportasi udara. Sekalipun pesawat kini bukan lagi transportasi yang baru, tetapi tak sedikit anak yang kadang dibikin penasaran.
Mereka pun tak ragu bertanya, seperti bagaimana pesawat bisa terbang? Perkembangan alat transportasi udara inilah yang hadir di episode empat dalam program Kemendikbud belajar dari rumah melalui TVRI.
Advertisement
Kenalkan Perkembangan Alat Transportasi Pada Anak
Di episode kali ini, siswa kelas 4 SD dan sederajat akan diajak Kak Kafi dan Angel belajar tentang perkembangan alat transportasi. Angel mengawali segmen dengan tanya jawab bersama Kak Kafi. Apakah pesawat terbang itu aman, kuat dan tak jatuh?
Rupanya hal tersebut ada kaitannya dengan aerodinamika, yaitu ilmu yang mempelajari gerak fluida atau udara. Menariknya, pesawat selama ini tak melawan gaya gravitasi, tetapi dibuat untuk mengatasi gaya berat, yaitu gaya angkat. Nah, gaya angkat ini bisa dihasilkan dari benda bergerak dalam medan fluida. Namun, akan muncul gaya hambat, itulah kenapa pesawat dilengkapi dengan baling-baling untuk menghasilkan gaya dorong.
Selain itu, agar bisa terbang sayap pesawat juga dibuat serupa sayap burung. Adapun alasan kenapa pesawat tak tersesat, padahal di langit tak ada petunjuk arahnya, karena ada sistem navigasi. Berkat sistem ini, pesawat tak sampai bertabrakan satu sama lain atau menghindar dari cuaca buruk.
Di episode ini, anak-anak juga diminta menuliskan nama bandara terdekat dari tempat tinggal masing-masing dan letaknya. Selain itu, anak-anak juga diminta menjawab hal menarik apa yang dilihat saat di bandara? Atau, jika belum pernah pergi ke sana, apa sih yang ingin dilihat saat datang ke bandara?
Tak hanya itu, anak-anak juga diminta menebak angka dalam game spidometer. Kemudian, ada beberapa macam bentuk geometri yang bisa ditemukan pada pesawat. Salah satunya adalah segi empat dapat ditemukan pada ekor pesawat, sayap dan pintu pesawat.
Segi empat paling istimewa adalah persegi, karena keempat sisinya memiliki sudut 90 derajat. Ketika dijumlahkan sebanyak 360 derajat. Untuk membuktikannya bisa menggunakan bujur sangkar.
Belajar Mengenal Transportasi Udara
Masih seputar transportasi udara, siswa kelas 5 SD dan sederajat dipandu Kak Kinan untuk membaca cerita pengalaman naik pesawat dan lainnya. Menariknya, Kak Kinan tak sendiri. Di episode empat ini, ia ditemani oleh Tarida dan papanya Imanuel, serta Gilang dan Thomas.
Tari yang baru pertama naik pesawat bercerita jika ia sempat merasakan guncangan atau turbulensi. Namun, kata papanya itu turbulensi adalah hal biasa, selama masih mengenakan sabuk pengaman, naik pesawat tetap aman.
Beberapa kosa kata yang berkaitan dengan transportasi udara pun diperoleh anak-anak kelas 5 dari kegiatan belajar dari rumah kali ini. Seperti seatbelt atau sabuk pengaman, take off atau lepas landas. Kemudian, ada kata landasan atau alas tumpuan. Lalu, ada kata turbulensi atau gerak tak teratur yang menimbulkan guncangan pada pesawat saat terbang.
Sebagian besar bandara dibangun dekat ibu kota provinsi. Selain itu, bandara-bandara di Indonesia sebagian besar juga diberi nama dengan nama pahlawan, tokoh nasional, tokoh lokal atau nama daerah tempat bandara itu berada. Tujuannya agar lebih mudah diingat dan bisa mengenalinya lebih jauh.
Di segmen tersebut, anak-anak juga diminta menuliskan nama bandara di kota atau provinsi tempat tinggal, lengkap dengan nama, alamat serta sejarah penamaan bandaranya. Anak-anak juga dikenalkan dengan istilah bunyi kendaraan, seperti berderit, mendecit, mendesing, meraung dan menderu.
Selain itu, anak-anak di rumah juga dikenalkan dengan sifat-sifat balok, yaitu bangun ruang yang mempunyai 6 bidang sisi, 8 sudut dan 12 rusuk. Biar lebih mudah dipahami, anak-anak juga diajak membuat bus mainan yang menyerupai balok, hingga menemukan jaring-jaring balok.
Keseruan lebih lengkap pun bisa diperoleh dengan menonton langsung program belajar di rumah melalui TVRI setiap hari Senin-Jumat. Untuk anak kelas 4 SD atau sederajat dapat menontonnya pada jam 10.00 – 10.30 WIB. Sedangkan anak kelas 5 SD dan sederajat bisa menontonnya pada jam 10.30 – 11.00 WIB.
(*)