Pandemi masih belum berakhir dan semua aktivitas pun menjadi terbatas, terutama untuk anak. Anak pasti harus berada di rumah agar tidak mudah tertular wabah virus. Keberadaan anak di rumah juga pastinya akan memunculkan banyak kejadian.
Anak yang cenderung aktif biasanya akan melakukan banyak eksplorasi yang bisa saja membuat orangtuanya marah. Pada posisi ini tentu saja memarahi anak bukanlah hal yang bijak. Setiap orangtua sebaiknya tahu cara yang tepat untuk menahan amarahnya saat mengasuh anak ditengah pandemi yang belum berakhir.
Advertisement
BACA JUGA
Sebab memarahi anak hanya akan memberikan tekanan negatif pada diri sang anak sehingga bisa saja mereka stres dan menjadi murung. Oleh karena itu, para orangtua harus punya strategi yang tepat agar amarah dapat dikontrol.
Untuk itu, Fimela.com kali ini akan mengulas tips mengendalikan amarah saat mengasuh anak ditengah pandemi. Dilansir dari liputan6.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Mengontrol Ekspektasi pada Anak
Ekspektasi yang di-set untuk anak-anak seringnya tak realistis. Karenanya, saat kenyataan menghantam, secara psikis, kalian sama-sama tak siap dan berujung rasa stres.
Perkiraan ini sering meleset karena anak-anak punya perasaan sendiri dan reaksi tertentu pada banyak hal. Semuanya tak selalu bisa diantisipasi sesuai ekspektasi. Perasaan mereka pun acap kali dipengaruhi para orangtua. Bila kamu sebagai orangtua merasa stres, sangat mungkin anak-anak diterpa perasaan serupa.
Maka dari itu, jadi krusial bagi orangtua belajar mempertanyakan, apakah ekspektasimu realistis atau tidak, terutama di kondisi sulit seperti pandemi. Jangan mengharapkan semuanya berjalan mulus karena sedang sama-sama beradaptasi.
Tidak Bersikap Perfeksionis
Advertisement
Memberi Aturan yang Tidak Memberatkan Anak
Selanjutnya, agar setiap orangtua tidak mudah tersulut emosi karena perilaku anak, sebaiknya orangtua menerapkan peraturan yang tidak memberatkan anak. Sebab, area lain yang mengarahkan orangtua ke perasaan frustasi adalah menyangka anak-anak akan mengikuti semua peraturan dan menghargai batasan yang sebenarnya tak diletakkan secara tepat.
Lebih dalam belajar memahami mengapa orangtua merasakan apa yang dirasakan dan bagaimana menemukan solusi akan situasi-situasi berbeda membuat kondisinya akan lebih baik.
Belajar Menghadapi Kemarahan Anak
Terakhir, tips mengendalikan amarah saat mengasuh anak ditengah pandemi yang perlu diketahui oleh orangtua ialah ialah dengan belajar menghadapi kemarahan anak. Bila menemukan diri terjebak dalam kemarahan terus-menerus pada anak, kamu bisa mulai mengatasinya lewat dialog pada diri sendiri. Di dalamnya, tanyakan sederet pertanyaan berikut supaya evaluasinya lebih maksimal.
Pertama, apakah kamu punya ekspektasi realistis pada diri sendiri? Kemudian, apa yang kamu harapkan dari anak? Ekspektasi seperti apa yang realistis untuk kalian? Apakah kamu cukup punya waktu untuk menenangkan diri sendiri?
Disambung, bagaimana kamu menyisihkan waktu lebih banyak untuk diri sendiri? Bagaimana kamu bisa juga memprioritaskan keinginan kamu? Apa yang kamu butuhkan untuk bisa lebih baik mengendalikan emosi?
Terakhir, apakah kamu membuat batasan yang baik, jelas, dan konsisten untuk anak-anak?
Melalui pertanyaan tersebut, sebagai orangtua kamu akan menyadari letak kesalahan dalam pola asuh yang kamu lakukan pada anak sehingga kemarahan anak pun dapat kamu maklumi dan hadapi sebagai sebuah proses pola asuh yang wajar.