Fimela.com, Jakarta Menunjukkan rasa cinta atau kasih sayang orangtua pada anak bisa dengan banyak cara, mulai dari memberikannya fasilitas terbaik di rumah, memberikan pilihan pendidikan yang berkualitas hingga memberikan pelukan dan ciuman setiap hari.
BACA JUGA
Advertisement
Namun ada satu hal yang perlu digarisbawahi orangtua ketika memberikan kasih sayang lewat sentuhan dan ciuman pada anak. Pertama, ketahui batasannya. Mencium anak di kening atau di pipi mungkin masih wajar, namun sebaiknya tidak di bibir.
Mengutip kata-kata Eden Strong tentang ketidaksetujuannya dalam Yourtango soal mencium anak di bibir, saya rasa alasannya cukup masuk akal.
Ketika orang lain mungkin berpikir "Apa salahnya mencium anak di bibir? Apanya yang tidak pantas?" Jelas sebaiknya masalah ini diluruskan. Kita mencium bibir hanya untuk pasangan, titik.
Advertisement
Mencium Anak
Secara umum kita tidak menyapa orang lain yang baru bertemu dengan cara mencium bibirnya, bertemu teman lama dengan mencium bibirnya atau bahkan melakukannya dengan kakek nenek kita sejak zaman dahulu secara budaya. Jadi mengapa harus mengajarkan anak untuk mencium bibir sejak kecil?
Katakan pada anak, kita tidak mencium seseorang di bibir. Sebaiknya itu juga yang perlu diajarkan pada anak sejak dini karena anak perlu tahu batasan sentuhan fisik mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Jangan pula membiarkan anak-anak mencium bibir temannya di sekolah dan menganggapnya sebagai hal yang imut dan lucu karena mereka masih anak-anak. Hanya karena mereka anak-anak bukan berarti itu boleh dilakukan. Seiring berjalannya waktu atau semakin dewasa, mereka akan tahu mengapa itu sebaiknya tak boleh dilakukan.
Mungkin beberapa orangtua yang membaca saat ini berpikir, 'duh berpikiran sempit banget', atau 'ya kan di rumah beda dengan di luar rumah'. Justru itu, bukankah lebih baik jika mengajarkan anak hal yang memang sesuai kenyataan di luar rumah? Bahwa anak-anak sudah seharusnya diajarkan agar tidak ada yang boleh menyentuh dirinya dengan cara yang kurang pantas dan membedakan mana tindakan yang menjurus ke arah seksual dan mana yang tidak.
Jangan sampai anak-anak berpikir mencium bibir seseorang menjadi hal yang wajar karena sudah terbiasa mencium ibu dan ayahnya di rumah, apalagi di dunia yang penuh predator seksual yang bisa saja memanfaatkan kepolosan anak-anak sebagai cara untuk melakukan tindakan asusila. Bagaimana pun, setiap orangtua harus hati-hati.
Setiap orang tua bisa menunjukkan kasih sayang mereka dengan banyak cara dan tidak membuat anak-anak haus kasih sayang di rumah, tapi tidak dengan mencium bibirnya.
#ElevateWomen with FIMELA