Fimela.com, Jakarta Membacakan anak dongeng sebelum tidur memang cara orang tua untuk membangun bonding bersama si kecil. Tak hanya itu, dongeng pun dapat bermanfaat membangun imajinasi anak, menambah pengetahuan, hingga meningkatkan minat baca.
Ada banyak cerita yang bisa dibacakan, salah satunya cerita fabel. Yang mengisahkan tentang hewan-hewan sebagai pemarannya. Biasanya cerita ini mengandung nilai positif yang bisa diajarkan kepada anak.
Advertisement
BACA JUGA
Ada beberapa cerita fabel yang bisa diberikan kepada anak, berikut rekomendasinya melansir dongengceritarakyat.com.
1. Kelinci dan kura-kura
Kelinci dan Kura-Kura adalah sebuah cerita dongeng amanat yang diyakini sebagai karya Aesop. Kisahnya mengenai seekor kelinci mengejek seekor kura-kura yang berjalan lambat.
Sang kura-kura membalas dengan tantangan untuk berlomba dengan sang kelinci. Walaupun awalnya sang kelinci saat berlomba larinya jauh sekali dari hadapan sang kura-kura dan amat yakin akan menang, ia beristirahat sejenak di tengah-tengah arena perlombaan. Kemudian, setelah bangun dari istirahatnya, si kelinci melihat pesaingnya yang lambat itu akhirnya memenangi perlombaan.
2. Semut dan belalang
Fabel tersebut mengisahkan bagaimana seekor belalang yang kelaparan mengemis makanan dari seekor semut saat musim dingin datang dan ditolak. Situasi tersebut memberikan pelajaran moral mengenai kebajikan dari kerja keras dan perencanaan untuk masa depan.
3. Tiga Babi kecil
Sebuah kisah untuk menggambarkan kebodohan babi yang tidak mendengarkan ibu mereka dan membangun rumah yang tidak kokoh. Kisah ini mengajarkan anak-anak untuk melakukan pekerjaan dengan baik sampai dengan selesai.
Advertisement
4. Serigala Berbulu domba
Sebuah kisah serigala abadi yang menggunakan kulit domba yang terkelupas untuk menyamarkan dirinya sendiri dan membodohi domba-domba lain. Kisah ini mengandung pelajaran penting yang kita semua harus pelajari dalam kehidupan kita.
5. Rubah dan anggur
Kisah rubah lapar dan anggur yang tidak bisa dijangkau. Setelah mencoba beberapa kali, ia menyerah dan memastikan dirinya sendiri bahwa anggur itu terasa asam. Karena menyerah rasa laparnya tidak bisa terpenuhi. Cerita ini menggambarkan jangan mudah menyerah dalam meraih apapun.
6. Anjing Pemburu dan Kelinci
Kisah seekor anjing pemburu mengejar kelinci. Anjing itu kelelahan dan menyerah mengejar. Saat itu dia diejek oleh kawanan kambing, anjing itu menjelaskan bahwa kelinci itu berlari lebih cepat karena ia berjuang untuk hidupnya.
7. Bebek buruk rupa
Sebuah kisah klasik tentang anak itik yang mendapati bahwa semua saudara lelaki dan perempuannya dan bahkan teman-temannya lebih cantik daripada dia.
Dia benar-benar sedih, ia meninggalkan keluarganya dan menyendiri di bagian danau yang terpencil. Setelah dia pergi datang beberapa burung yang berkunjung, mereka mengatakan padanya bahwa dia sekarang telah tumbuh menjadi angsa yang indah.
8. Bangau dan Kepiting
Alkisah, hiduplah seekor bangau yang biasa mengambil ikan dari danau. Namun, seiring bertambahnya usia, ia kesulitan menangkap seekor ikan.
Untuk memberi makan dirinya sendiri, dia memikirkan sebuah rencana.
Dia memberi tahu ikan, katak, dan kepiting, bahwa dia mendengar beberapa manusia berencana untuk mengeringkan danau dan bercocok tanam disana. Oleh karenanya, tidak akan ada ikan dan kehidupan di Danau.
Dia juga mengatakan kepada mereka betapa sedihnya dia tentang hal ini dan bahwa dia akan merindukan mereka semua.
Para ikan sedih dan meminta bangau membantu mereka.
Bangau berjanji untuk membawa mereka semua ke Danau yang lebih besar.
Namun, dia mengatakan kepada mereka, “Karena saya sudah tua, saya hanya bisa membawa beberapa dari kalian untuk satu kali perjalanan.”
Bangau memiliki niat licik akan membawa ikan ke batu, membunuh mereka, dan memakannya. Setiap kali dia lapar, dia akan membawa beberapa dari mereka ke batu dan memakannya.
Hiduplah seekor kepiting di kolam, yang ingin pergi ke kolam yang lebih besar juga. Bangau itu berpikir untuk memakan kepiting sebagai ganti dan setuju untuk membantunya.
Di perjalanan, kepiting bertanya kepada bangau, “Di mana kolam besar itu?”
Bangau itu tertawa dan menunjuk ke batu, yang penuh dengan tulang ikan. Kepiting menyadari bahwa bangau itu akan membunuhnya, dan dengan cepat memikirkan rencana untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Dia menjepit leher bangau dan tidak melepaskannya sampai bangau itu mati.
Pesan moral dari dongeng hewan ini adalah selalu berhati-hati kepada siapapun. Dan jadilah anak yang pandai agar tidak mudah ditipu oleh orang lain.
9. Gajah dan tikus
Ada sebuah desa yang ditinggalkan oleh penduduknya karena hancur, setelah gempa bumi. Namun, tikus yang tinggal di desa memutuskan untuk tinggal dan menjadikannya rumah mereka.
Di pinggiran desa ini, ada sebuah danau, di mana kawanan gajah berkunjung secara teratur untuk mandi dan minum air.
Jalan menuju danau harus meleati desa yang dihuni oleh para tikus. Dalam perjalanan menuju desa para gajah menginjak-injak tikus saat berjalan di sana.
Jadi, raja tikus memutuskan untuk bertemu gajah.
Dia memberi tahu mereka, “Wahai gajah, saat Anda melakukan perjalanan melalui desa, banyak tikus diinjak-injak. Kami akan sangat berterima kasih jika Anda dapat mempertimbangkan untuk mengubah rute Anda. Kami akan mengingat dan membalas budi ketika Anda membutuhkan. “
Raja gajah tertawa, “Kami adalah gajah raksasa. Bantuan apa yang bisa Anda tikus untuk kami? Namun demikian, kami menghormati permintaan Anda dan mengubah rute kami. “
Setelah beberapa hari, gajah terjebak dan terjerat dalam jaring yang dibuat oleh pemburu.
Mereka berjuang keras untuk melarikan diri, tetapi sia-sia. Raja gajah ingat janji yang dibuat oleh raja tikus.
Jadi, dia mengirim sesama gajah yang beruntung dan tidak terjebak, untuk meminta raja tikus datang dan membantu mereka.
Segera, semua tikus datang dan mulai menggigit jaring, dan membebaskan para gajah.
Raja gajah sangat berterima kasih pada tikus, dan dia tidak pernah menyepelekan tikus kembali.
Pesan moral dari cerita fabel hewan ini adalah selalu bersikap baik kepada orang-orang, dan berterima kasih atas bantuan mereka.
10. Kura-kura dan Angsa
Suatu ketika, di samping sebuah danau, hiduplah seekor kura-kura dan dua angsa yang adalah teman baik. Ketika danau mengering, angsa memutuskan untuk bermigrasi ke tempat baru.
Kura-kura juga ingin pindah bersama mereka, tetapi dia tidak bisa terbang, jadi dia memohon angsa untuk membawanya. Setelah berusaha sangat keras untuk meyakinkan mereka, akhirnya, angsa setuju.
Mereka memegang tongkat dengan paruh mereka dan meminta kura-kura untuk memegang tongkat dengan mulutnya. Kedua Angsa memperingatkan Kura-kura untuk tidak membuka mulutnya saat terbang.
Ketika mereka terbang tinggi, beberapa burung berpikir bahwa kura-kura itu diculik dan berkomentar: “Oh, kura-kura yang malang!”
Ini membuat kura-kura marah dan dia segera membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu. Begitu dia melakukannya, dia jatuh ke tanah dan mati.
Pesan moral cerita hewan pendek untuk anak ini : Berpikirlah sebelum berbicara.
#elevate women