Fimela.com, Jakarta Berurusan dengan anak yang marah akan sulit, bahkan bagi orangtua yang paling stabil sekalipun. Yang harus kamu pahami, kemarahan adalah respon emosional yang sangat sehat dan normal.
Ada banyak alasan mengapa anak marah. Faktanya, anak di bawah usia 4 tahun mungkin mengalami 9 kemarahan setiap minggu, dengan episode menangis, menendang, menginjak, memukul, dan mendorong selama 5 sampai 10 menit terakhir.
Advertisement
BACA JUGA
Dilansir dari purewow.com, berikut ini adalah beberapa cara mengajari anak mengungkapkan emosi dengan sehat. Pensaran apa saja?
1. Identifikasikan penyebab kemarahan dan berikan suara untuk anak
Anak, terutama yang masih kecil bisa kesulitan dalam mengekspresikan perasaan mereka menggunakan bahasa. Hal ini dapat menyebabkan ketakutan, kepanikan, dan lebih banyak kemarahan. Memberi label dan menjelaskan kepada anak apa yang kamu yakini sebagai orangtua bisa jadi penting untuk mengajarkan mereka agar tidak takut pada perasaan yang dialami.
2. Menciptakan amarah
Jika kamu tahu anak sedang berjuang melawan amarah, libatkan mereka dalam percakapan mendalam tentang apa yang membuat mereka merasa seperti itu. Manfaatkan imajinasi anak dan pahami secara spesifik bagaimana mereka mengalami kemarahan.
Advertisement
3. Menawarkan pilihan yang ada
Lewatkan penjelasan rasional dan tawarkan anak 2 pilihan langsung. Menjabarkan pilihan untuk anak membantu mereka untuk masuk kembali ketika mereka merasa di luar kendali.
4. Menggunakan roda grafik emosi
Ini membantu anak memvisualisasikan emosi sebagai pengalaman berlapis-lapis, meningkatkan literasi emosional mereka.
5. Menggunakan 5 indra untuk fokus kembali
Tidak buruk untuk menenangkan anak dengan permen, selama itu menawarkan pengalaman rasa yang tidak sering didapatkan oleh anak.
6. Mencoba latihan pernapasan
Bernapas dalam-dalam terbukti berulang kali dapat membantu menenangkan sistem saraf dan meredam respon melawan atau lari.
#ChangeMaker