Fimela.com, Jakarta Hari raya Natal merupakan hari yang sangat dinanti-nanti bagi umat Kristiani. Santa claus menjadi sesuatu yang dinantikan bagi anak-anak di saat Natal tiba. Santa selalu meberikan hadiah kepada anak-anak yang ia temui atau anak yang menemuinya. Sudah menjadi budaya untuk bertemu Santa saat Natal.
Sering kita temui Santa Claus di pusat perbelanjaan atau lainnya. Tetapi, pandemi seperti ini membuat sebagian orang mungkin enggan untuk keluar. Saat ini, pertemuan Santa dan anak-anak sangatlah dibatasi.
Melansir dari foxnews.com (23/11), Komando Pertahanan Digantara Amerika Utara telah mengumumkan bahwa NORAD akan tetap mentau kegiatan St. Nick pada malam Natal. Tetapi tidak dapat menjanjikan bahwa orang-orang percaya akan dapat mengobrol langsung dengan perwakilan pria tua periang berbaju merah itu.
Advertisement
Di tahun-tahun sebelumnya, sekitar 150 relawan dan anggota militer akan menelepon dari anak-anak yang ingin melihat lebih dekat Santa. Biasanya kegiatan ini dilakukan di malam Natal yang dimulai dari pukul 6 pagi waktu setempat.
Advertisement
Selain Mengurangi Jumlah Pertemuan Santa Claus, NORAD juga membatasi Jumlah Relawan
Untuk memperhatikan batasan keamanan di tengah wabah COVID-19 yang sedang berlangsung, jumlah sukarelawan call center dipangkas secara derastis. NORAD memprediksi bahwa akan ada pengurangan 10 orang per shift. Pihak NORAD mamahami tradisi yang dihormati dari waktu ke waktu, dan mereka tahu pasti akan ada kekecewaan. Tetapi hal ini tetap dilakukan untuk memastikan semua orang aman saat terlibat dalam kegiatan tersebut.
Dengan demikian, beberapa penelepon yang beruntung mungkin masih dapat berbicara dengan perwakilan Santa secara langsung setelah menelepon nomor bebas pulsa NORAD pada hari sebelum Natal. Sementara yang lainnya mungkin hanya dapat melihat Santa melalui sambungan atau rekaman video.
Associated Press melaporkan bahwa para pejabat NORAD telah menyusun strategi selama berminggu-minggu untuk mencari cara bagaimana tradisi Natal dapat berjalan di masa-masa sulit ini. Tradisi tersebut telah dimulai tidak sengaja pada tahu 1955, ketika Kolonel Angkatan Udara Harry Shoup sebagai komandan bertubah di NORAD. Saat itu ia menjawab panggilan dari seorang anak yang menyimpan nomot telepon yang salah cetak di sebuah iklan surat kabar mencoba untuk berhubungan dengan Santa. Shoup berpikir cepat menyakinkan gadis itu bahwa dia adalah Kris Kringel. Mulai saat itulah tradisi tersebut berjalan.
Cek Videi di Bawah Ini
#Changemaker