Fimela.com, Jakarta Hal baik bagi anak-anak untuk memiliki ekspetasi tinggi terhadap diri mereka sendiri. Tetapi, jika mereka mengharapkan semuanya sempurna, mereka tidak akan pernah puas dengan kinerja mereka. Perfeksionis menetapkan tujuan yang tidak realistis untuk diri mereka sendiri. Kemudian, mereka memberi tekanan yang sangat besar pada diri mereka sendiri untuk mencoba dan mencapai tujuan mereka.
Ketika mereka berhasil, mereka berjuang untuk menikmati pencapaian mereka. Merka sering menganggap pencapaian mereka sebagai keberuntungan dan khawatir mereka tidak akan dapat mereplikasi hasil atau mempertahankan tingkat kesuksesan mereka. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghadapi anak yang menjadi perfeksionis.
Advertisement
BACA JUGA
Bantu Anak Mengembangkan Kepercayaan Diri yang Sehat
Terlebih dalam aktivitas yang membantu anak merasa nyaman dengan dirinya, bukan hanya apa yang dia capai. Menjadi sukarelawan, mempelajari hal-hal baru, dan terlibat dalam upaya artistik hanyalah beberapa cara untuk membantu anak mengembangkan pandangan yang lebih sehat tentang dirinya.
Bantulah Anak Mengidentifikasi Apa yang dapat Dikendalikan dan Tidak dapat Dikendalikan
Apakah anak ingin menjadi pemain bola basket terbaik di seluruh sekolah atau ingin menyelesaikan setiap ujian biologi, jelaskan dia tidak dapat mengontrol banyak keadaan yang memengaruhi kesuksesannya. Dia tidak dapat mengontrol seberapa keras guru membuat tesnya dan dia tidak dapat mengontrol seberapa baik kinerja teman-temannya, tetapi dia dapat mengontrol usahanya.
Advertisement
Contohkan Self Talk yang Sehat
Ajari anak untuk menggunakan belas kasihan daripada mengkritik diri sendiri. Bicaralah diri Mom sendiri dengan lantang untuk menunjukkan kepada anak bahwa Mom memperlakukan diri sendiri dengan baik bahkan ketika Mom membuat kesalahan.
Pantau Ekspetasi
Pastikan Mom tidak menekan anak untuk menjadi sempurna. Ciptakan ekspetasi yang tinggi tapi masuk akal. Dan pantau ekspetasi Mom dari waktu ke waktu untuk memastikan Mom tidak berharap terlalu banyak dari anak. Jika gagal mencapai tujuan atau anak ingin berhenti berusaha mencapai tujuan Mom, mungkin Mom berharap terlalu banyak darinya.
Puji Usahanya Daripada Hasilnya
Hindari memuji anak karena mendapatkan nilai 100 pada ujian sekolahnya. Sebaliknya, pujilah dia karena dia telah belajar dengan giat. Juga, pujilah dia memperlakukan orang lain dengan kebaikan atau menjadi teman yang baik. Jelaskan bahwa pencapaian bukanlah satu-satunya hal penting dalam hidup.
Tetapkan Tujuan Realistis dengan Anak
Bicaralah dengan anak tentang tujuan yang ingin dicapai. Jika tujuannya membutuhkan kesempurnaan, bicarakan dengan anak tentang bahayanya menetapkan tujuan tinggi yang tidak realistis untuk dirinya sendiri dan membantunya menetapkan tujuan yang lebih realistis.
Tetap ajarkan anak untuk bersikap dan memiliki tujuan yang realistis ya Mom, untuk menghindari perilaku perfeksionis yang berlebihan.
Advertisement
Cek Video di Bawah Ini
#Changemaker