Fimela.com, Jakarta Menjalani kehidupan dengan bayi baru lahir merupakan pengalaman magical, melelahkan, sekaligus menakutkan. Momen yang dirasakan banyak ibu baru saat meninggalkan rumah sakit adalah bagaimana cara merawat mahluk mungil ini?
"Bayi jauh lebih kuat daripada apa yang diduga orangtua mereka," ujar dokter anak yang berbasis di Atlanda Dr. Jennifer Shu, M.D melansir dari nytimes.com.
Advertisement
BACA JUGA
Namun dapatlah dimengerti jika tidaklah mudah merawat bayi baru lahir. Namun memiliki panduan dari orang yang tepat akan memudahkan pekerjaan ini, seperti jadwal apa yang harus diikuti, apa yang harus dilakukan, dan apa yang tidak perlu dikhawatirkan.
Advertisement
1. Rutin memberi makan bayi
Baik memberikan ASI atau susu formula, sering-seringlah memberi makan bayi. Bayi yang baru lahir harus diberi makan setiap satu hingga tiga jam, sehingga mereka makan delapan sampai 12 kali dalam 24 jam.
Sering memberi makan membantu bayi baru lahir mendapatkan berat badan. Penting untuk diketahui, jika bayi tidak bersendawa setelah makan atau menyusui bukan jadi masalah.
"Bayi akan bersendawa jika dan ketika mereka membutuhkannya," ujar dokter anak perkembangan dan perilaku dan wakil ketua pediatri di CareMount Medical di Poughkeepsie, N.Y Dr. Diane Cicatello, M.D.
2. Tidur saat bayimu tertidur
Bayi di bawah usia satu tahun harus selalu ditidurkan dalam posisi terlentang (bukan menyamping atau tengkurap). Pada awalnya, bayi baru lahir menghabiskan waktu 16-17 jam sehari untuk tidur, tetapi dapat terbangun setiap satu atau dua jam.
"Pada minggu-minggu awal, sebagian besar bayi akan bangun cukup lama untuk diberi makan atau ganti popok. Karena bayi juga kerap terbangun untuk waktu singkat sepanjang malam yang mengganggu tidur, orangtua harus tetap istirahat saat bayi tertidur," ujar konsultan tidur pediatrik bersertifikat yang berbasis di Massachusetts Arielle Greenleaf.
Greenleaf juga menyarankan untuk membangunkan bayi setiap kali tidur siang lebih dari dua jam. Saat bayi menangis beberapa menit di malam hari, kita juga tidak perlu mengayun atau memeluknya terus-menerus.
"Asal selama menangis bukan karena lapar atau kotor, biarkan mereka tidur sendiri secara alami," ujar dokter anak di Mayo Clinic Children's Center di Rochester Dr. Angela Mattke, M.D.
Advertisement
3. Mandikan bayi tetapi jangan terlalu sering
Bersihkan bayi setiap hari di daerah sekitar mulut, leher, dan selangkangannya dan di mana saja yang kotor. "Satu sampai dua kali seminggu sebenarnya sudah cukup, sebab mandi terlalu sering dapat menyebabkan kulit kering atau eksim," ujar Shu.
Kita dapat memandikan bayi di bak mandi yang keras. Sebelum mulai, pastikan sudah memiliki semua kebutuhan yang mudah dijangkau.
Isi bak mandi dengan air hangat dan letakkan bayi telentang di bak mandi. Basuh dengan waslap dan sedikit sabun bayi laly bilas dengan air bersih.
4. Saat bayi bangun, jalin ikatan skin-to-skin
Salah satu cara terbaik untuk bonding dengan bayi saat terbangun dari tidur adalah melalui kontak kulit-ke-kulit. Penelitian menunjukkan jika bayi yang mengalami kontak skin-to-skin segera setelah lahir memiliki respons lebih sehat pada tes jantung dan pernapasan.
Shu juga menyarankan untuk berbicara dengan bayi secara teratur. Karena bayi rabun jauh, dekatkan wajah kita agar ia dapat melihatnya dengan baik.
Jangan lupa juga tentang waktu tengkurap yang sangat penting untuk perkembangan motorik kasar, kontrol kepala, dan kekuatan leher. Untuk melakukan tummy time, letakkan bayi pada psisi tengkurap di permukaan lembut (bisa di dada sendiri) selama tiga kali sehari dalam tiga menit.
Advertisement
5. Minta Dukungan
Menjadi orangtua memang mengasyikkan, tapi juga melelahkan dan meresahkan. Jika kamu butuh bantuan, jangan ragu menghubungi anggota keluarga atau teman.
"Orangtua atau pengasuh yang lelah, stres, kurang gizi, dan miskin secara emosional tidak dapat mengasuh anak mereka. Mintalah bantuan teman atau anggota keluarga untuk membantu mengasuh," ujar Cicatello.
Lebih dari setengah ibu mengalami 'postpartum blues' atau perubahan suasana hati, kehilangan nafsu makan atau masalah tidur. Namun jangan khawatir, seringkali gejala ini akan hilang dengan sendirinya dalam dua minggu setelah kelahiran.
6. Kapan harus khawatir
Jika bayi demam, segera hubungi dokter, karena demam pada bayi baru lahir bisa jadi tanda infeksi yang serius. Termasuk jika melihat tanda-tanda penyakit kuning, suatu kondisi di mana terdapat banyak bilirubin di dalam darah termasuk kulit bayi yang menguning.
Advertisement
Simak Video Menarik Berikut
#ChangeMaker