Fimela.com, Jakarta Sekolah daring menjadi pilihan untuk tetap melakukan aktivitas belajar mengajar di masa pandemi. Peralihan sistem dari sekolah biasa ke sekolah daring bukanlah perkara mudah meski di negara maju sekalipun.
Seorang ibu asal Georgia menunjukkan betapa penyesuaian sekolah daring meningkatkan stres pada anak-anak. Terutama bagi anak-anak yang baru menjajaki tingkat taman kanak-kanak.
Advertisement
BACA JUGA
Putranya yang bernama Jana Coombs berusia 5 tahun sebenarnya sudah siap untuk memasuki sekolah taman kanak-kanak di Coweta Country. Namun akibat pandemi, sekolahnya beralih ke sistem daring di tengah pandemi.
Dalam salah satu sesi belajar daringnya, Coombs melihat bahwa putranya berjuang dan frustasi dengan mencoba menyesuaikan diri dengan gaya hidup pembelajaran jarak jauh. Dia kesal dengan pengalaman itu sehingga menunduk dan menangis.
Akhirnya ia menggunakan kaus yang ia kenakan untuk menyeka air matanya.
Â
Advertisement
Tidak tega melihat anakku menangis
Ibu empat anak ini gerah melihat putranya yang masih kecil begitu putus asa di sekolah. Ia pun memutuskan untuk mengambil foto momen emosional tersebut untuk meningkatkan kesadaran akan pahitnya pembelajaran daring.
"Saya mengambil gambar itu karena saya ingin orang melihat kenyataan. Kemudian dia datang dan kami berpelukan. Aku menangis bersamanya," cerita sang ibu seperti dilansir dari People.
Meskipun ia yakin siswa kehilangan keterampilan penting yang hanya dapat dipelajari selama kelas tatap muka, ia berusaha memberi banyak orang bahwa ia bersyukur para guru bekerja keras untuk mengendalikan situasi yang menantang seperti saat ini.
"Pendidikan sangat penting untuk anak-anak ini. Itu lebih dari satu tambah satu sama dengan dua. Sosialisasi dan pengalaman langsung adalah cara terbaik untuk anak-anak usia dini belajar," katanya.
Â
Menyulitkan orangtua juga
Pembelajaran daring juga menyulitkan orangtua. Di mana ia harus menyulap sebagian rumahnya, memiliki bayi di rumah menerima lebih dari 5000 email setiap hari dari guru-guru mereka, mencoba mengikuti aplikasi berbeda, platform berbeda, hingga harus pusing dengan beberapa tautan yang tidak berfungsi.
Sementara itu, banyak guru yang melakukan berbagai inovasi untuk menjadikan pembelajaran daring ini semakin mudah untuk anak-anak. Pengalaman belajar daring menambah stres bagi seluruh keluarga.
Beberapa guru merekomendasikan orangtua untuk menciptakan ruang khusus bagi anak belajar. Menjaga jadwal belajarnya dan menjaga waktu istirahat. Menerapkan sistem penghargaan dan mempertimbangkan emosi anak menjadi sangat penting di masa pandemi.
Advertisement
Simak video berikut ini
#changemaker