Fimela.com, Jakarta Bayi sangat rentan terhadap flu karena mereka sering berada di sekitar anak yang lebih besar. Selain itu, mereka belum mengembangkan kekebalan terhadap banyak infeksi umum. Dalam tahun pertama kehidupan, kebanyakan bayi mengalami hingga tujuh kali pilek.
BACA JUGA
Advertisement
Ketika terserang flu, bayi akan nangis terus menerus hal ini dikarenakan napasnya berat, hidung tersumbat dan pilek yang membuatnya tidak nyaman.
Untuk membantu si bayi, orang tua dapat mengelaurkan dahaknya. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan, melansir dari workingmother.com.
Advertisement
1. Penguapan
Buat sauna darurat di kamar mandi, hal ini untuk membantu mengencerkan lendir pada bayi. Caranya siapkan air panas pada ember, lalu tutup pintu kamar mandi agar uap panas tidak keluar. Duduk bersama bayimu di kamar mandi, selama sekitar 20 menit. Lakukan hingga empat kali sehari. Atau bisa juga melakukannya di kamar tidur.
2. Menepuk Dada atau Punggung
Cara lain lebih mudah dikeluarkan adalah dengan menepuk dada atau punggung bayi. Tepuk punggungnya dengan kuat di area paru-paru. Gunakan tangan yang ditangkupkan untuk menepuk saat dia berbaring , dengan posisi kepala sedikit lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Dan posisikan badan si kecil miring.
Posisi ini membantu lendir keluar dari saluran pernapasannya. Bisa juga menepuk dada bayi dengan kuat untuk membantu mengencerkan lendirnya. Gabungkan tepukan dengan perawatan uap untuk menggandakan efek mengeluarkan lendir.
Â
3. Tingkatkan Asupan Cairan
Cairan tambahan dalam tubuh bayi dapat membantu mengencerkan lendir, sehingga lebih mudah untuk keluar dari saluran pernapasannya. Jika si kecil di bawah 6 bulan, jangan minum air putih dan jus. Melainkan dapat memberinya lebih banyak ASI. Bayi di atas 1 hingga 2 tahun dapat minum air dan jus untuk mengencerkan dahak.
4. Hubungi Dokter
Dahak sering kali hilang dengan sendirinya selama beberapa hari. Jika bayi tampak bernapas dengan baik dan makan, minum, serta tingkat aktivitasnya normal, orang tua dapat terus merawatnya di rumah dan memantaunya untuk setiap perubahan.
Jika napasnya tampak sedikit sesak, hubungi dokter anak untuk menanyakan apakah ia perlu datang berkunjung. Segera hubungi bayi jika pernapasannya menjadi sangat cepat atau jika ia sangat kesulitan bernapas. Alasan lain untuk menemui dokter termasuk warna kulit kebiruan, demam tinggi, penurunan aktivitas yang signifikan, atau gejala yang memburuk
Â
#Changemaker