Fimela.com, Jakarta Anak tidak mau makan merupakan kondisi yang membuat orangtua resah. Bagaimana tidak, jika terus-terusan terjadi tentunya akan berdampak buruk untuk tumbuh kembang si kecil. Mereka bisa terlihat lemas dan tidak bersemangat. Kreativitasnya juga akan terganggu akibat fisik yang lemah.
Jika anak menolak makan dalam waktu yang lama, hal ini bisa saja sebuah pertanda sesuatu terjadi pada si kecil. Bisa merupakan permasalahan medis atau kesehatan hingga mereka tidak suka dan tidak tahu bagaimana cara memakan makanannya.
Seperti dilansir dari Verywellmind, Selasa (4/8/2020), memaksa anak makan saat mereka tidak ingin dengan kekerasan dan ancaman, hanya akan membuat mereka semakin terpuruk. Anak akan merasa tertekan sehingga merasa aktivitas makan merupakan hal yang menakutkan.
Advertisement
BACA JUGA
Untuk mengatasi anak tidak mau makan, orangtua bisa memulainya dengan mencari tahu apa penyebabnya. Jika masih belum terselesaikan, mungkin saatnya kamu membawa ke dokter agar tidak berlarut-larut.
Ada banyak alasan mengapa seorang anak bisa kehilangan nafsu makan dan berhenti makan sepenuhnya. Berikut alasannya yang bisa dipahami para orangtua di rumah, agar dapat mengerti apa yang dirasakan si kecil.
1. Virus
Seorang anak dengan nafsu makan yang biasanya baik, kemdian tiba-tiba menolak untuk makan bisa jadi anak menderita sakit perut yang disebabkan oleh virus. Jika ini alasannya, itu harus menjadi jelas dengan cepat. Segera periksakan si buah hati ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
2. Sembelit
Seorang anak yang mengalami sembelit dapat berhenti makan dan mungkin tidak dapat menjelaskan alasannya. Orangtua bisa melihat gerak gerik mereka, jika sembelit adalah alasannya mereka tidak mau makan, cobalah untuk mengobatinya terlebih dahulu.
Advertisement
3. Eosinophilic esophagitis
Kondisi yang sulit diucapkan ini disebabkan oleh penumpukan sel sistem kekebalan jenis tertentu di kerongkongan anak. Hak ini terjadi kemungkinan karena alergi makanan, sensitivitas, atau refluks asam. Esophagitis eosinofilik dapat menyebabkan tenggorokan menjadi begitu bengkak sehingga sangat menyakitkan untuk makan.
4. Anorexia nervosa
Meskipun kebanyakan orang menganggap ini masalah gangguan makan untuk remaja, anoreksia nervosa telah diidentifikasi pada anak-anak semenjak usia 6 atau 7 tahun.
5. Sensitivitas makanan
Terkadang ada sensitivitas makanan seperti penyakit seliaka yaitu reaksi terhadap protein gluten, yang ditemukan dalam gandum, gandum, dan gandum hitam, sehingga membuat anak tidak nyaman atau bahkan menyakitkan bagi si kecil untuk makan.
6. Kondisi medis mendasar
Banyak penyakit yang mempengaruhi anak tidak mau makan seperti ginjal, hati, atau seluruh tubuh dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan pada anak-anak.
#changemaker