5 Tipe Orangtua Ideal yang Disukai Anak

Fimela.com, Jakarta Orangtua merupakan agen sosialisasi pertama dalam hidup anaknya, maka mereka harus bisa menjadi sosok yang dicintai. Dalam siklus kehidupan, orangtua memiliki peranan penting untuk mendidik sekaligus membentuk karakter anak, maka anak adalah cerminan perilaku orangtuanya di rumah.

Membentuk karakter anak menjadi aktif dan cerdas pasti juga harus didukung oleh partisipasi orangtuanya itu sendiri, Hal tersebut bisa terjadi jika anak menyukai orangtuanya. Untuk disukai, maka orangtua harus mampu menjadi sosok yang ideal bagi anaknya karena mereka lah sebenarnya contoh pertama yang akan memengaruhi hidup sang anak.

Oleh karena itu, menjadi penting bagi setiap orangtua menjadi ideal untuk anaknya agar mereka dicintai dan proses pembentukan karakter berjalan sesuai dengan harapan. Ketika anak menyukai orangtuanya maka mereka pun akan tumbuh dengan bahagia.

Untuk itu, Fimela.com kali ini akan mengulas 5 tipe orangtua ideal yang disukai oleh anak. Ulasan ini akans angat bermanfaat bagi orangtua agar mereka dapat mengetahui tipe orangtua seperti apa saja yang sebenarnya dibutuhkan dan akan disukai oleh anak. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Tipe orangtua ideal yang pertama ialah orangtua yang memberikan perhatian dan selalu ada untuk anaknya. Bagi anak, kasih sayang berupa perhatian dari orangtuanya adalah hal penting yang tidak boleh hilang dalam hidup mereka. Anak yang tumbuh dengan kasih sayang akan memiliki kebaikan hati dan terhindar dari sifat-sifat yang buruk.

Selain perhatian, anak juga membutuhkan sosok orangtua yang selalu siaga menjaganya dan selalu ada untuknya disetiap situasi. Ketika anak mendapatkan hal tersebut makai a senantiasa selalu berada dalam kenyamanan karena ia tahu bahwa orangtuanya begitu mencintainya hingga selalu ada untuknya.

Kedua, tipe orangtua ideal selanjutnya yang disukai oleh anak ialah orangtua yang memberikan anaknya kebebasan. Namun bukan bebas yang lepas dari kontrol, akan tetapi kebebasan dalam batas wajar untuk mereka bermain bersaama temannya diluar dan mempelajari hal baru lainnya yang mungkin tidak bisa mereka dapatkan jika hanya diam di rumah.

Memberikan kebebasan yang wajar bagi anak sangat penting karena anak tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika dia hanya terkurung di rumah. Memiliki sifat protektif memang diharuskan bagi setiap orangtua namun jangan sampai hal tersebut akhirnya merampas kebebasan anak untuk bermain dan belajar hal baru dari dunia luar. Berikan kebebasan namun tetap dengan pengawasan.

Berikutnya, tipe orangtua ideal yang juga disukai oleh anak ialah orangtua yang humoris dan sering memberikan kejutan pada anaknya. Selama ini ada hal keliaru yang sering dilakukan orangtua yakni, menampilkan sosok galak dan tegas, padahal sikap tersebut hanya akan membuat anak takut bahkan membenci orangtuanya.

Lebih baik menjadi orangtua yang humoris agar anak selalu merasa nyaman dan terhibur jika berada dekat dengan orangtua. Selain itu, tidak bisa dipungkiri bahwa anak suka diberi kejutan, maka tidak ada salahnya untuk sering memberi kejutan pada anak jika mereka belajar dan mendapatkan prestasi di sekolah. Ini juga merupakan cara orangtua untuk memberi apresiasi kepada anak.

Keempat, selain orangtua yang humoris, anak juga sangat menyukai tipe orangtua yang selalu berkata jujur dan menepati janji apabila berjanji sesuatu pada mereka. Jika orangtua ingin anaknya memiliki karakter yang jujur dan bertanggungjawab maka hal tersebut harus dicontohkan terlebih dahulu sejak dini oleh orangtuanya.

Jangan pernah mengingkari janji sekecil apapun yang telah diucapkan pada sang anak karena mereka akan terus mengingatnya dan menjadikan hal tersebut adalah contoh yang mereka anggap bisa diikuti. Jika tidak bisa menepatinya maka ucapkan maaf dan beritahu alasannya agar anak juga bisa belajar dari hal tersebut.

Terakhir, tipe orangtua ideal yang disukai anak ialah orangtua yang tahu cara tepat untuk memberikan hukuman pada anak. Hukuman yang dimaksud bukan dalam arti kekerasan. Setiap anak pada masa belajar pasti akan banyak membuat kesalahan. Daripada menghukumnya dengan marah-marah, lebih menghukumnya dengan cara yang mendidik.

Hukuman ini dimaksudkan agar anak tahu bahwa ia telah berbuat kesalahan. Hukuman yang baik bukan dengan kekerasan melainkan memberi tahu dengan lembut pada anak bahwa yang mereka lakukan itu salah dan sebaiknya tidak diulangi sekaligus diberikan contoh yang benar seperti apa. Maka cara ini tentu lebih mendidik dibandingkan dengan hukuman lainnya.