Fimela.com, Jakarta Shandy Aulia mengungkap jika ia memberikan makanan pendamping ASI atau MPASI pada bayinya berusia 4 bulan. Ia memberikan sang buah makanan seperti alpukat, madu, dan ASI, semua dihaluskan.
Namun pola asuh Shandy pun menui pro kontra di kalangan netizen. Sebab idealnya WHO dan Ikatakan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian MPASI saat bayi berusia enam bulan.
Advertisement
BACA JUGA
dr. Meta Hanindita, Sp.A.(K) mengatakan MPASI diberikan saat usia enam bulan karena ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil. Dan sitem percernaan bayi sudah dianggap siap menerima MPASI.
dr. Meta menambahkan, namun ada kondisi yang membuat bayi untuk mendapat MPASI lebih awal. Namun hanya atas indikasi, dan harus persetujuan dokter.
"Misalnya saja berat badan tidak naik, itu pun dilihat anak sudah siap makan atau belum. Atau berat badan turun terus, lagi-lagi harus diperiksa dulu sama dokter. Jadi semuanya atas ijin dokter," ujar dr. Meta saat dihubungi Fimela.com.
Advertisement
Dampak MPASI tanpa ijin dokter
dr. Meta mengatakan jika tanpa advis dokter, yang paling jelas adalah ASI eksklusif jadi tidak optimal. Dan belum tahu apakah anak tersebut sudah siap makan atau belum.
"Penelitian menyebutkan ASI eksklusif enam bulan lebih banyak manfaatnya jangka panjang dibanding 4 bulan. Kalau memang ASI masih mencukupi kebutuhan nutrisi sampai enam bulan, ya enam bulan saja," papar dr. Meta.
dr. Meta mengungkapkan jadi memang harus persetujuan dokter anak sudah siap makan atau belum.
Dalam khasus Shandy Aulia, ia pun mengaku telah melakukan konsultasi dengan dokter.
"Sebelum saya memberikan MPASI saat usia Claire belum 6 bulan tentunya bukan keputusan iseng ataupun tanpa dasar konsultasi pada Dokter yang sudah berpengalaman, tidak hanya pengalaman pada teori saja tapi juga jangka jam terbang dokter yang sudah bisa saya percayakan," imbuhnya.
#Changemaker