Fimela.com, Jakarta Mendisiplinkan anak tidak selalu berarti menghukum. Saat anak melakukan kesalahan atau melakukan perbuatan negatif, orangtua tak boleh serta merta langsung menghukum dengan memukulnya. Untuk mengenalkan batasan dan aturan tak sebaiknya dilakukan dengan kekerasan.
Anak memang perlu belajar disiplin sejak dini. Mengutip buku Parenting tanpa Galau, disiplin merupakan proses belajar dan memperkenalkan anak pada aturan dan batasan. Anak akan belajar mengenai konsekuensi dari perbuatannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengajarkan kedisiplinan pada anak adalah dengan metode time out.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Mendisiplinkan Anak dengan Time Out
Saat anak berperilaku buruk, seperti berteriak-teriak, menggigit, melempar-lempar makanan, membuang-buang mainan, menyakiti saudaranya, atau tantrum, orangtua bisa mendisiplinkan dengan metode time out. Cara melakukan metode ini sebenarnya tidak sulit, hanya saja memang perlu ketegasan dan konsistensi.
Bawa si kecil ke ruangan yang terbebas dari barang-barang yang dapat mengalihkan perhatiannya. Siapkan bangku atau tempat duduk untuknya. Minta dia untuk duduk dan biarkan dia duduk serta menenangkan dirinya. Tinggalkan ia sendirian selama sekitar dua men
Saat ditinggalkan sendirian, anak akan menjalani yang namanya tahap refleksi. Selama sekitar waktu dua menit tersebut anak akan belajar cara untuk menenangkan dirinya dan melakukan refleksi diri. Setelah time out berakhir, kita perlu memeluk anak.
Saat dan setelah memeluk anak, minta anak untuk berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan dan perilaku buruknya. Upayakan mata kita sejajar dengan anak sehingga terjadi kontak mata untuk memastikan janji yang dibuat tidaklah main-main.
Tak perlu memukul untuk menghukum atau mendisiplinkan anak. Metode time out bisa dipilih sebagai alternatif untuk mengajarkan anak lebih disiplin dalam berperilaku serta mampu mengenali batasan dan aturan.
#ChangeMaker