Fimela.com, Jakarta Memilih pola asuh yang tepat untuk anak memang butuh upaya. Apalagi bagi para orangtua baru, pastinya akan ada banyak hal yang harus dipelajari agar bisa mendidik buah hati tercinta dengan baik. Ada banyak pola asuh yang bisa dipilih tapi ada juga jenis pola asuh yang perlu dihindari. Salah satu jenis pola asuh yang sebaiknya dihindari adalah helicopter parenting.
Apa yang dimaksud dengan helicopter parenting? Mengutip buku Parenting tanpa Galau, helicopter parenting ini mengacu pada pola asuh orangtua yang selalu terlibat, khawatir, dan terus menerus ingin membantu anak. Sepintas mungkin tak ada yang salah dari pola asuh ini. Sebab setiap orangtua wajar bila ingin selalu memudahkan anak. Namun, justru pola asuh ini sebaiknya dihindari karena beberapa alasan.
Advertisement
BACA JUGA
1. Anak Tidak Memiliki Rasa Percaya Diri yang Tinggi
Dalam helicopter parenting, orangtua selalu memiliki kendali terhadap anak-anak mereka. Semua keputusan selalu dibuat oleh orangtua. Bila hal ini terus terjadi akibatnya anak akan merasa dirinya tidak memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dalam hidupnya. Rasa percaya dirinya pun akan berkurang. Bahkan bisa membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri.
2. Anak Tidak Memiliki Kemampuan untuk Memecahkan Masalah
Anak akan kesulitan memecahkan atau menyelesaikan masalahnya bila ia selalu dibesarkan oleh orangtua yang selalu turun tangan menyelesaikan masalahnya. Padahal penting bagi anak untuk bisa mengatasi masalahnya supaya saat dewasa bisa memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik.
Advertisement
3. Meningkatkan Risiko Kecemasan pada Anak
Sebuah penelitian dari University of Mary Washington menunjukkan bahwa helicopter parenting dikaitkan dengan tingkat kecemasan dan depresi anak yang lebih tinggi. Bila sejak kecil anak terbiasa dibantu orangtua, ketika sudah dewasa dan menghadapi masalah yang harus ia selesaikan sendiri ia akan mudah cemas. Bahkan bisa memicu depresi.
4. Anak Tumbuh Menjadi Pribadi yang Egois
Dalam helicopter parenting, orangtua selalu memberikan semua yang diinginkan anak. Anak selalu mendapatkan apa pun yang ia inginkan. Setia saat dan setiap waktu semua keinginannya selalu dipenuhi oleh orangtua. Bila hal ini terus berlanjut, maka anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang egois.
5. Menghambat Keterampilan Anak
Keterampilan anak dalam melakukan segala sesuatu bisa terhambat bila orangtua menerapkan helicopter parenting. Anak tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan keterampilannya karena semua hal diatur oleh orangtua. Padahal anak butuh ruang dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya tanpa selalu dikekang oleh orangtua.
Helicopter parenting termasuk dalam gaya asuh otoriter. Anak terlalu dikontrol oleh orangtua sehingga tumbuh kembangnya jadi kurang optimal. Ada baiknya anak tetap diberi ruang untuk melakukan sesuatu yang disukainya dan belajar mengatasi masalah sendiri.
#ChangeMaker