Fimela.com, Jakarta Namanya kakak adik pasti ada saat-saat mereka berselisih atau bertengkar. Kadang bisa sangat rukun dan kompak tapi tak jarang bisa bertengkar sampai saling pukul. Sibling rivalry atau perselisihan kakak adik memang hal yang lumrah terjadi antar saudara.
Pemicu perselisihan bisa karena berbagai hal. Rebutan mainan, tidak mau kalah, atau merasa lebih unggul dibanding lainnya. Mengutip buku Parenting tanpa Galau, umumnya perselisihan terjadi karena mencari perhatian orangtua, memperebutkan barang, teman, atau waktu orangtua. Anak yang lebih muda (si adik) umumnya lebih kompetitif. Kakak adik dengan jarak usia yang dekat juga memiliki risiko lebih besar untuk berselisih. Lalu, bagaimana cara mencegah sibling rivalry?
Advertisement
BACA JUGA
1. Tanamkan pada Anak untuk Selalu Berbuat Baik
Tanamkan pada masing-masing anak untuk selalu berbuat baik kepada saudaranya. Ajarkan kepada anak untuk berbuat baik kepada saudaranya sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh saudaranya. Dengan begitu, mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang berpikir terlebih dahulu sebelum memperlakukan orang lain.
2. Hindari Pemberian Label
Misalnya, hindari menyebut si Kakak dengan "si Pintar" atau si Adik dengan "si Tampan". Perlu diketahui bahwa label yang diberikan oleh orangtua ini bisa memberi dampak yang besar pada anak bahkan saat ia sudah dewasa. Label dan citra yang diberikan orangtua akan sangat memengaruhi perilaku dan berdampak pada tumbuh kembang anak.
Advertisement
3. Hindari Membanding-bandingkan Anak
Anak yang sering dibanding-bandingkan bisa menjadi anak yang inferior atau kurang percaya diri. Pahami bahwa setiap anak ingin terlihat istimewa dan spesial di mata orangtuanya. Setiap anak ingin berprestasi dan mendapat tempat yang istimewa di hati orangtua.
4. Terapkan Konsep Adil
Biasanya orangtua akan berinisiatif untuk membelikan jenis mainan yang sama untuk anak-anak supaya mereka tidak bertengkar. Namun, perlu diketahui bahwa kebutuhan kakak dan adik berbeda. Untuk itu perlu menerapkan konsep adil. Dalam artian memberikan sesuatu sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Serta tidak langsung menuduh atau menyalahkan salah satu pihak bila terjadi pertengkaran. Ada kalanya orangtua perlu jadi "wasit" untuk segera melerai pertengkaran dan ada kalanya perlu jadi "pengawas" saja.
Anak-anak perlu diperlakukan sebagai individu berbeda karena karakternya berbeda. Perbedaan sifat dan karakter unik anak perlu dipahami orangtua dengan baik supaya orangtua bisa memberikan pendekatan yang lebih tepat pada tiap anak-anak. Tidak bisa menyamaratakan segala sesuatu.
5. Beri Pujian saat Kakak Adik Rukun
Saat anak-anak sedang rukun, tak ada salahnya untuk memberi mereka pujian. Sehingga mereka tahu bahwa perilaku rukun adalah hal yang baik dan terpuji.
Perselisihan dan pertengkaran kakak adik kadang memang tidak bisa dihindari. Seiring dengan perkembangan sosial dan emosi mereka, pertengkaran dan perselisihan akan terjadi sesekali. Orangtua pun punya tugas penting untuk membantu mereka bisa tetap saling menyayangi satu sama lain.
#ChangeMaker