Fimela.com, Jakarta Masalah gizi pada anak merupakan tantangan global yang dihadapai penduduk dunia. Anak-anak usia 1-5 tahun di 29 negara termasuk Indonesia menghadapi masalah nutrisi kombinasi, yang dikenal dengan triple malnutrition.
Obesitas, anemia, dan stunting pun menjadi perhatian khusus. Bahkan, usia 1-5 tahun rentan terkena infeksi. Menurut data, 41,9% anak usia 1-5 tahun rentan mengalami infeksi saluran pernapasan (ISPA) dan 12,2% berisiko terinfeksi diare.
Advertisement
BACA JUGA
Untuk itu, Pakar Gizi Medik Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc mengatakan agar anak diberikan gizi seimbang karena gizi erat kaitannya dengan sistem kekebalan daya tahan tubuh. "Zat gizi makro seperti kalori dan protein, zat mikro seperti vitamin dan mineral harus tercukupi agar tidak menggangu sistem kekebalan tubuh dan ganggunan mikrobiota usus," ujar Prof. Saptawati dalam acara peluncuran virtual Dancow dengan Nutritods.
Advertisement
Prebiotik unsur penting dalam sistem kekebalan tubuh anak
Prof. Saptawati mengatakan saluran cerna merupakan organ kekebalan tubuh terbesar. 80 persen kekebalan tubuh ada di dalam saluran cerna. Maka dari itu, orangtua dapat memberikan makanan dengan zat gizi lengkap, makronutrien, dan mikronutrien.
Selain itu, untuk mencegah dysbiosis perlu juga pemberian asupan prebiotik, yaitu bakteri yang baik contohnya lactobacillus rhamnosus, yang akan memberi efek immunomodulatory, mempertahankan kekebalan tubuh karena menyeimbangkan mikrobiota yang ada di usus, mencegah dysbiosis.
"Maka dari itu, para orang tua dapat memberikan asupan prebiotik yang terdapat pada susu dan makanan tradisional yang kita konsumsi sehari-hari seperti tape, jenis-jenis keju, yoghurt, dan lain-lain," tuturnya.
#Changemaker