Fimela.com, Jakarta Membiasakan anak mengonsumsi makanan bergizi untuk mendukung tumbuh kembangnya memang tidak mudah. Anak bisa sangat pilih-pilih terhadap makanan dan ini jelas membuat orangtua stres.
Penelitian yang diterbitkan dalam Eating Behaviors Journal menunjukkan bahwa anak dapat mengembangkan pola makan tertentu sejak usia balita. Kebiasaan ini dapat dipelajari ketika seorang anak mengamati perilaku, yang tujuannya adalah meniru orang-orang di sekitarnya.
Advertisement
BACA JUGA
Dilansir dari sheknows.com, Kamis (11/6/2020), ada 5 kategori anak yang susah makan dan untungnya masing-masing kategori memiliki cara penanganannya yang tepat. Penasaran?
1. Pemilih makanan
Berurusan dengan pemilih makanan memang bisa membuat stres, namun cobalah untuk tetap tenang. Anak menyukai perhatian, sehingga segala jenis respon yang kamu berikan dapat memperkuat perilaku mereka, baik atau buruk.
Jika anak menolak makan sesuatu, kamu mungkin tergoda untuk menawarkan makanan yang mereka inginkan, namun cobalah untuk menghindari cara ini. Teruslah mencoba membuat anak mencoba makan makanan baru.
Advertisement
2. Pecinta gula
Jika anak adalah pecinta gula, maka pendekatan terbaik yang bisa kamu lakukan adalah mengganti makanan favorit mereka dengan alternatif lainnya yang tidak terlalu banyak mengandung gula. Selain itu, pertimbangkan apakah kekurangan nutrisi yang membuat anak sangat menyukai gula, karena kurangnya kadar zat besi dapat menyebabkan energi yang rendah dan kelelahan.
3. Pemalu
Ini adalah respon kecemasan dan karena alasannya cenderung serius, kemungkinan besar kamu membutuhkan bantuan profesional untuk membantu anak. Anak yang pemalu untuk makan di depan orang lain biasanya harus dilihat dari garis waktu yang lebih lama, seperti budaya makan dalam keluarganya, yang secara tidak sadar memicu perilaku tersebut.
4. Anak yang selalu lapar
Ini bisa jadi karena anak tidak mendapatkan makronutrien yang benar. Cobalah untuk menyiapkan makanan yang seimbang untuk anak agar mereka dapat lebih mengendalikan nafsu makannya.
5. Tukang protes
Jika anak terus menerus mengatakan bahwa ia tidak lapar, mungkin ia hanya belum membuang energinya. Lapar dihasilkan dari aktivitas yang menguras energi, sehingga kamu bisa mengajak anak beraktivitas lebih agar mereka merasa membutuhkan asupan makanan untuk mengisi energi mereka kembali. Selamat mencoba!
#ChangeMaker