Fimela.com, Jakarta Sebagai orangtua, menghadapi anak jelas bukan tugas yang mudah, terutama anak dengan masalah susah makan. Kondisi ini bisa kamu atasi dengan terapi makan.
BACA JUGA
Advertisement
Terapi makan adalah bentuk terapi fisik yang mendorong anak untuk memperluas konsumsi makanan mereka atas nama kesehatan dan kebahagiaan. Terapi makan ini biasanya meliputi beberapa aktivitas lain, seperti melihat, mencium, menyentuh, mencicipi, dan makanan yang dibutuhkan agar anak terbiasa dengan makanan yang berbeda.
Ada beberapa pendekatan yang berbeda. Dilansir dari purewow.com, Kamis (19/3/2020), salah satunya ada metode sensorik oral, yaitu metode yang dapat membantu anak mempelajari makanan mereka dan mengapa mereka harus mencobanya.
Advertisement
Pendekatan terapi makan
Pendekatan ini memungkinkan anak berinteraksi dan belajar tentang makanan dengan cara yang menyenangkan dan tidak membuat stres. Contohnya adalah meminta anak mengambil kentang tumbuk dengan tangan mereka.
Terapi makan bisa sangat membantumu sebagai orangtua untuk menghadapi anak yang pemilih terhadap makanan. Beberapa alasannya adalah ketika anak benar-benar tertekan oleh tekstur tertentu dari makanan baru, ketika anak tidak bisa menelan sejumlah makanan yang berbeda secara fisik dan ini mempengaruhi pertumbuhannya, dan jadwal makan teratur yang justru membuat anak muntah atau menangis.
Manfaat terapi makan
Untuk anak yang makan kurang dari 20 makanan berbeda biasanya memiliki riwayat refluks atau muntah ketika mencoba makan dan tidak dapat melakukan transisi ke makanan yang baru pada usia 10 hingga 12 bulan, terapi makan bisa membantu hal ini. Terapi makan umumnya dilakukan untuk anak di usia antara 10 bulan sampai 5 tahun.
Terapi makan harus dilakukan oleh profesional dan biasanya terapis akan mencoba mengenal anak terlebih dahulu untuk mencari pendekatan yang paling cocok. Selain itu, terapi makan tidak memiliki efek samping apapun, selamat mencoba!
#ChangeMaker