Fimela.com, Jakarta Analisis sperma adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan normal atau tidaknya sperma. Setelah dianalisa, terdapat beberapa kondisi sperma dinyatakan tidak normal.
Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Denpasar sekaligus dosen FK Udayana dr Oka Negara menjelaskan sperma disebut tidak normal jika hasil analisa sperma di luar range normal dari pemeriksaan laboratorium. Biasanya disebabkan oleh jumlah sperma yang terlalu sedikit yaitu di bawah angka 40x106/ejakulat.
Advertisement
BACA JUGA
Selain itu, sperma dapat disebut tidak normal jika jumlah yang bergerak cepat dan bergerak lambat lebih sedikit dari nilai range acuan normal. Berikut ini berbagai bentuk sperma yang tidak normal;
Advertisement
Berbagai Bentuk Sperma Tidak Normal
Aspermia: Kondisi di mana tidak ditemukannya sperma sama sekali dalam air mani.
Asthenozoospermia: Jumlah sperma yang mampu bergerak dengan normal di bawah 40% dari keseluruhan jumlah sperma.
Teratozoospermia: lebih dari 40% sperma mempunyai bentuk tidak normal dari keseluruhan jumlah sperma. Sperma yang normal mempunyai kepala yang berbentuk oval dan ekor yang panjang. Semua bentuk diluar dari bentuk ini dianggap tidak normal. Sperma yang memiliki bentuk tidak normal akan mempengaruhi pergerakan sperma dan kemampuan sperma untuk menembus dan membuahi sel telur.
Oligoasthenozoospermia: Jumlah sperma di bawah normal dan pergerakan sperma kurang baik.
Necozoospermia: kondisi ditemukannya banyak sperma tidak hidup.
Simak video berikut ini
#ChangeMaker