Fimela.com, Jakarta Dunia Internet begitu luas. Ada begitu banyak hal yang bisa mengancam keselamatan, baik fisik maupun mental anak ketika berselancar di Internet. Seperti bullying, peretasan, dan penipuan. Untuk itu, penting sekali bagi orangtua memberikan perhatian khusus kepada anak yang setiap hari menggunakan internet untuk berkarya dan mencari informasi mengenai banyak hal.
Dalam rangka Hari Aman Berinternet Sedunia atau "Safer Internet Day" yang setiap tahunnya diselenggaerapan pada 11 Februari, Google Indonesia menggandeng Yayasan Sejiwa dan Indonesia Online Child Protection (ID-COP) dan didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (Kemen PPA), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemdikbud), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo), dan Siberkreasi untuk meluncurkan program Tangkas Berinternet.
Advertisement
BACA JUGA
Program ini merupakan program global literasi digital dan keamanan online yang dijalankan Google. Tujuannya, utnuk meningkatkan ketahanan berinternet anak-anak. Tangkas Berinternet memuat beberapa materi ajar untuk guru dan orangtua, situs literasi digital, serta permainan berbasis web yang bisa mengajarkan konsep literasi digital kepada anak-anak.
Selain keamanan, anak juga harus dibimbing agar bisa cerdas dalam berinternet. Berikut beberapa tips agar anak bisa cerdas saat menggunakan internet dalam kesehariannya.
Advertisement
1. Jadilah Pengguna yang Positif
Ajarkan anak mengenai jejak digital. Bimbing anak untuk menjadi pengguna internet yang positif. Karena, apa pun yang diunggah di internet, baik foto, teks, video, akan tetap ada jejak digitalnya.
2. Pikirkan Sebelum Posting
Bukan hanya posting foto dan tulisan, tetapi ajarkan anak untuk membagikan konten yang positif, termasuk bagaimana memberikan reaksi postif terhadap konten yang dipost orang lain.
3. Lindungi Rahasia
Ajarkan anak mengenai privasi. Ajarkan juga anak untuk tidak membagikan alamat surel, nomor telepon, sandi, nama pengguna, atau bahkan dokumen penting ke orang asing.
4. Pemikiran yang berbeda
Penting sekali untuk mengajarkan anak bagaimana perspektif itu terbentuk. Terutama perspektif terhadap postingan sang anak atau orang lain. Jangan ajarkan anak untuk berasumsi kalau pemikiran anak sama dengan pemikiran orang lain. Karena, setiap orang memiliki pemikiran dan sudut pandang yang berbeda terhadap suatu postingan.
#ChangeMaker