Fimela.com, Jakarta Peningkatan akses internet pada masyarakat Indonesia tidak hanya terjadi di perkotaan melainkan juga di pedesaan. Menurut data Badan Pusat Statistik yang dipaparkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Bintang Puspayoga, sebanyakan 25,8 persen anak usia 5-8 tahun sudah mengakses internet.
Bintang Puspayoga berpendapat internet akan sangat bermanfaat bagi anak sebagai bagian dari pembelajaran. Namun di sisi lain, anak juga menjadi rentan terhadap kekerasan khususnya kekerasan siber.
Advertisement
BACA JUGA
Selaras dengan Bintang, Harris Iskandar selaku Plt Direktur Jendral Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah menuturkan pihaknya terus melakukan upaya untuk menekan perilaku kekerasan atau bullying di sekolah.
"Di samping akademik yang sering kita tekankan dalam penguasaan, jangan lupa mengenai bullying dan keamanan. Anak-anak itu stres sumbernya selain dari akademik ya bullying. Khususnya remaja," ungkapnya.
Â
Advertisement
Program Tangkas Berinternet
Menyambut Hari Anak Berinternet Sedunia, Google Indonesia bersama Yayasan Sejiwa dan Indonesia Online Child Protection meluncurkan program Tangkas Berinternet. Program ini menjadi program global literasi digital dan keamanan online yang dilakukan oleh Google. Tujuannya adalah untuk meningkatka ketahanan internet anak-anak.
“Program ini adalah salah satu bentuk gerakan bersama untuk membantu memaksimalkan yang terbaik dari teknologi untuk anak-anak dan keluarga, sekaligus meminimalisir resikonya. Program ini memuat 5 topik penting agar anak-anak Cerdas, Cermat, Tangguh Bijakdan Berani Berinternet," ujar Putri Alam, Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Google Indonesia.
Program Tangkas Berinternet juga memuat beberapa materi ajar untuk guru dan orangtua, situs terkait literasi digital, dan permainan berbasis web yang dapat membantu mengajarkan konsep literasi digital kepada anak-anak dengan bantuan guru dan orangtua.
Â
Edukasi terhadap guru dan orangtua
Mendukung program ini, Harris Iskandar pun memaparkan bahwa literasi digital sudah ada dalam kurikulum 2013 yang saat ini berlaku. Hanya saja belum dibuat lebih mendalam. Ke depannya, program Tangkas Berinternet akan disisipkan dalam kurikulum. Sehingga mampu menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari intoleransi dan bebas dari kekerasan.
Sebagai tahap awal, Google dan pemerintah bekerja sama untuk memberikan edukasi pada guru dan orangtua akan lebih melek digital. Melalui pelatihan yang akan diselenggarakan di lima kota di Indonesia. Melalui pelatihan inipula diharapkan orangtua dan guru mampu mengarahkan anak dengan lebih baik dalam penggunaan internet.
Â
Advertisement
Simak video berikut ini
#Changemaker