Fimela.com, Jakarta Perilaku si kecil saat memasuki usia balita memang terkadang lebih sulit diatur. Menjadi hal yang umum apabila orangtua memarahi anak ketika melakukan kesalahan. Melatih disiplin pada anak memang bukan perkara mudah, namun bukan berarti Mom tidak mengajarkan kedisiplinan pada anak.
Mengajarkan anak untuk disiplin tidak perlu menggunakan cara yang keras, berikanlah ia pengertian pelan-pelan. Lingkungan juga dapat memengaruhi mudah atau tidaknya mengajarkan anak untuk disiplin. Tak jarang orang tua membentak atau memarahi anak saat di depan umum karena ia melakukan sebuah kesalahan. Ternyata memarahi anak di depan umum memiliki dampak bagi si kecil Mom. Berikut ini beberapa dampak memarahi anak di depan umum.
Advertisement
BACA JUGA
Merasa Minder dan Tidak Percaya Diri
Secara tidak sadar ada sebagian orangtua memarahi anak di depan umum, hal tersabut dapat membuat anak merasa malu karena orang-orang di sekitar memperhatikannya. Rasa malu inilah yang akan menyebabkan munculnya rasa tidak percaya diri pada anak.
Bersifat Mudah Memberontak dan Agresif
Ketika Mom sering memarahi anak di depan umum, ini akan menjadikan anak lebih mudah memberontak dan agresif. Bisa saja si kecil lebih marah dengan melempar barang yang ada di sekitarnya dan menjadi anak yang egois serta bertindak semaunya sendiri.
Advertisement
Mengganggu Mental Anak
Ketika anak melakukan kesalahan di depan umum, tidak seharusnya Mom, membentaknya di depan banyak orang. Hal ini dapat mengganggu mental anak, anak akan dibayangi oleh rasa malu, marah dan sedih, bahkan dapat menjadikan anak lebih tertutup.
Rentan Terlibat Perilaku Bullying
Jika Mom sering memarahi atau membentak anak di depan umum, ini akan menyebabkan si kecil terus mengingat perilaku yang dilakukan oleh Mom hingga ia tumbuh dewasa. Hal tersebut dapat memicu anak terlibat perilaku bullying. Si kecil akan meniru cara Mom saat memarahinya di depan umum, namun ia melakukan kepada temannya.
Menerapkan perilaku disiplin tidak harus dengan cara yang keras atau membentaknya saat di depan umum, jika tidak ingin anak berubah menjadi egois dan berperilaku sesuka hatinya. Kedisiplinan dapat diajarkan dengan sabar dan memberikannya pengertian. Jangan sampai anak mengalami trauma, dan terbawa hingga ia dewasa.
#GrowFearless With FIMELA