Fimela.com, Jakarta Tahukah kamu bahwa dalam beberapa dekade terakhir tidak hanya tren kecantikan dan fashion saja yang berubah, namun juga gaya parenting. Gaya parenting juga mengalami transformasi serius sejak tahun 2010.
Dilansir dari sheknows.com, Rabu (8/1/2020), berikut ini adalah beberapa gaya parenting yang telah berubah dalam beberapa dekade terakhir. Penasaran?
Advertisement
BACA JUGA
1. Banyaknya gaya parenting
Beberapa dekade terakhir dipenuhi dengan berbagai gaya parenting, salah satunya adalah Helicopter Parenting, di mana orangtua mengendalikan dan mengelola anak mereka secara ekstrim untuk memastikan keberhasilan. Di sini, orangtua seringkali didorong oleh kecemasan dan memproyeksikan ketakutan mereka sendiri akan kegagalan pada anak mereka.
Sedangkan Snowplows dan Lawnmowers Parenting hampir sama dengan Helicopter Parenting, orangtua akan terlalu banyak terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. Mereka memblokir rintangan apapun yang ada di jalur anak mereka.
Gaya parenting ini semakin umum sekarang, karena para orangtua memiliki rasa cemas atas ketidakpastian masa depan, entah itu ekonomi, politik, lingkungan, globalisasi, atau teknologi. Inilah mengapa mereka mencoba mencari cara untuk mengelola kekhawatiran dengan gaya parenting di atas.
2. Co-Parenting
Sosok ayah dan ibu harus menjadi satu, bekerja sama untuk membesarkan anak-anak mereka. Pola asuh bersama telah menjadi kata kunci paling populer beberapa waktu belakangan.
Orangtua harus berusaha lebih keras untuk bisa hadir bersama-sama. Selain itu, sebagian besar orangtua sekarang lebih terlibat dengan pekerjaan rumah tangga, seperti mengasuh anak bersama-sama sebagai tren parenting yang sedang berlangsung.
Advertisement
3. Teknologi
Kemajuan teknologi juga memiliki pengaruh besar terhadap gaya parenting. Dengan adanya perangkat teknologi, orangtua dan anak memiliki akses dan kapasitas yang konsisten untuk menjaga komunikasi.
Namun, melalui perangkat teknologi juga, orangtua dan anak dapat mengakses media sosial, membandingkan diri mereka dengan orang lain, baik yang dikenal, maupun tidak dikenal. Teknologi memberikan banyak tekanan daripada yang orang-orang bisa rasakan.
4. Kesehatan mental
Kesehatan mental masih berkaitan dengan akses menggunakan perangkat teknologi. Dengan maraknya penggunaan teknologi, para orangtua kini mulai sadar untuk mulai menjauhkan semua perangkat, menghindari multitasking, lebih sering mengungkapkan rasa terima kasih, dan mendorong lebih banyak waktu bersama keluarga.
Pada akhirnya, ini semua bermuara pada kesehatan mental. Pembicaraan mengenai kesehatan mental menjadi lebih umum di antara anak-anak, karena mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kecemasan dan depresi.
Saksikan video menarik setelah ini
#GrowFearless with FIMELA