Fimela.com, Jakarta Menjadi orangtua memang perjalanan hidup yang penuh tantangan sekaligus membuatmu banyak belajar, bukan hanya belajar tentang anak-anak namun juga tentang dirimu sendiri. Ada banyak situasi yang akan dihadapi orangtua, salah satunya ketika anak tidak melakukan hal yang baik. Contohnya jika anak mendapat nilai buruk secara akademis, namun jika ia mau berusaha, sebenarnya ia bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.
BACA JUGA
Advertisement
Lalu bagaimana, apakah anak harus tetap dipuji agar anak tetap percaya diri dan tak menyakiti hatinya? Mungkin itu bukan keputusan yang mudah. Tampaknya memang lebih aman tetap memujinya sebagai bentuk penghargaan atas usahanya.
Tapi tahukah Moms, tetap memuji anak baik dan pintar ketika sebenarnya tidak justru akan membuatnya tak mau berusaha, rentan kecewa terhadap kegagalan dan bahkan menyakiti harga dirinya. Mengajarkan anak tentang memperbaiki diri dan belajar dari kesalahan dan kegagalan justru menjadi cara yang sehat untuk perkembangan karakter anak.
Advertisement
Memuji Anak
Anak sebenarnya sudah bisa membedakan mana yang benar-benar baik dan mana yang tidak. Ketika orangtua tetap memuji meski anak tidak melakukan hal yang patut dipuji, ia akan merasa dirinya sudah benar, dan berpikir "apapun yang aku lakukan, toh ayah dan ibu tetap bangga sama aku." Pikiran seperti ini akan membuat anak tak mau berusaha.
Secara psikologis jangka panjang, anak juga akan rentan merasa kecewa yang mendalam dan tak bisa bangkit setelah mengalami kegagalan ketika mengalami masalah yang lebih besar.
Jadi, daripada memaksakan diri untuk memuji, katakan pada anak bahwa ia bisa lebih baik dari hasil yang ia dapat hari ini, tanpa mermehkan usahanya, Moms.
#GrowFearless with FIMELA