Fimela.com, Jakarta Mendongeng menjadi salah satu kegiatan yang disukai anak-anak. Aktivitas ini juga dapat menambah kreatifitas si kecil. Bahkan, Konselor dan Pemerhati Anak, Muhammad Agus Syafii mengatakan mendongeng juga dapat menjadi terapi pemulihan trauma dan bisa menyembuhkan kecanduan gadget pada anak.
"Mendongeng bisa menjadi terapi bagi anak yang kecanduan gadget. Serta membantu trauma healing, seperti pada kasus-kasus pasca bencana, kekerasan, pasca-perceraian orangtua," jelas Agus Syafii yang juga pendiri Rumah Amalia, rumah belajar untuk anak yatim dan duafa dalam siaran pers yang diterima Fimela.com.
Advertisement
BACA JUGA
Agus mecontohkan jika orang terkena musibah banjir besar atau gempa tiba-tiba, menghancurkan perkampungan dan menyebabkan warga untuk tinggal di pengungsian yang menyebabkan anak-anak bahkan orang dewasa mengalami trauma.
Misalnya mereka menjadi panik, cemas, takut berlebihan saat melihat langit mulai mendung dan rintik hujan ataupun anak yang kecanduan gadget tiba-tiba tidak bisa login di media sosial teriak-teriak histeris.
"Di sinilah peran mendongeng bisa menjadi terapi karena menghibur, anak merasa lebih tenang dan senang, sehingga kepanikan dan kecemasannya hilang. Di rumah Amalia kegiatan mendongeng dibuat program khusus dengan jadwal yang rutin. Hal tersebut agar manfaatnya dapat lebih cepat dan lebih besar dirasakan oleh anak," tambahnya.
Advertisement
Proses trauma healing
Menurut Agus terapi dalam proses trauma healing setiap anak berbeda-beda. Lama waktunya tergantung dari kondisi. Ada yang bisa cepat mengatasi trauma, ada juga butuh waktu. Trauma healing dengan dongeng sesuai dengan kondisi anak.
Ketika menjadikan dongeng sebagai terapi, kita harus memperhatikan kondisi anak-anak. Jika mereka sudah terlihat lebih tenang dan kepercayaan dan nyaman pendongeng terapis dengan anak anak juga sudah terjalin.
"Kita bisa juga mulai memberikan dongeng misalnya dengan tema “Singkirkan Hp mu, bermain yuk!” Sehingga anak-anak bisa meninggalkan gadget dan memilih bermain lari-larian, petak umpet, kena-kenaan, patung Pancoran, tepuk nyamuk," paparnya.
Hal ini juga diharapkan dapat mempengaruhi pola pikir dan mengubah cara pandang mereka. Serta anak yang mengalami trauma maupun anak yang kecanduan HP bisa menjadi pulih kembali, hidup lebih nyaman, lebih bahagia, lebih indah dan menemukan jati dirinya.
"Di Rumah Amalia sendiri kegiatan mendongeng telah menjadi program khusus dengan jadwal yang rutin. Hal tersebut dilakukan agar manfaatnya dapat lebih besar dirasakan oleh anak," tutup Agus.
#growfearless with Fimela