Fimela.com, Jakarta Selama kehamilan, penting untuk selalu melakukan kontrol rutin untuk mengetahui tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Berat badan janin pun perlu selalu diperiksakan untuk memastikan pertumbuhannya normal. Karena bila janin tumbuh lambat, ada hal penting yang perlu dipahami.
Intrauterine growth restriction atau janin tumbuh lambat adalah istilah untuk menunjukkan berat badan janin lebih rendah dari usia kehamilan semestinya. Dikutip dari buku 9 Bulan Menjalani Kehamilan dan Persalinan Sehat, berat badan bayi lahir normal minimal 2.500 gram. Bayi dengan berat badan lahir kurang biasanya mempunyai masalah saat dalam kandungan.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Faktor Penyebab Janin Tumbuh Lambat
Kondisi janin tumbuh lambat bisa disebabkan oleh faktor ibu atau dari faktor bayi. Kondisi kesehatan ibu memiliki pengaruh pada perkembangan janin. Sejumlah kondisi kesehatan ibu saat kehamilan yang bisa menyebabkan janin tumbuh lambat adalah tekanan darah tinggi saat kehamilan, diabetes yang sudah dimiliki sejak lama (sebelum masa kehamilan), penyakit jantung, anemia berat, dan ibu hamil perokok atau suka minum minuman keras. Beberapa faktor bayi yang bisa berakibat janin tumbuh lambat adalah infeksi pada janin, kelainan bawaan janin, dan beberapa kelainan kromosom janin.
Berat badan janin dapat dievaluasi melalui pemeriksaan USG. Untuk memastikan perkembangan berat badan janin sesuai dengan usia kehamilan, pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Dalam sejumlah kasus, bayi dengan kondisi janin tumbuh lambat mempunyai kondisi lemah. Sehingga tak memungkinkan dilahirkan secara normal dan persalinan dengan operasi Caesar perlu dilakukan.
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah umumnya memerlukan perawatan di kamar bayi lebih lama. Perawatan ini perlu dilakukan sampai napas dan asupan makanannya bisa berlangsung normal.
#GrowFearless with FIMELA