6 Trik Jitu Menenangkan Anak yang Sedang Stres

Ibu dan Anak — Ilustrasi/copyright shutterstock.com/marypastukh

Fimela.com, Jakarta Orang dewasa yang mengalami stres mungkin sudah bukan menjadi hal baru, namun bagaimana dengan anak? Ya, anak juga bisa menderita stres, entah karena kalah pertandingan atau kewalahan menerima saran dari berbagai sumber untuk apa yang harus mereka lakukan.

Dilansir dari purewow.com, Senin (25/11/2019), berikut ini adalah beberapa trik jitu untuk menenangkan anak yang sedang stres. Penasaran apa saja?

1. Tidak panik

Trik pertama adalah menerima bahwa anak sedang stres dan mungkin rasa cemas mereka lebih besar daripada teman sebaya mereka. Menurut data dari penelitian, 20% anak dilahirkan dengan temperamen yang lebih mudah cemas, besar kemungkinan berakhir dengan stres.

Saat stres, sulit bagi anak untuk berpikir menggunakan logika atau mengendalikan perilaku mereka. Bahkan, anak membutuhkan waktu setidaknya satu jam untuk mengembalikan sistem saraf mereka ke keadaan yang tenang.

2. Tawarkan mereka permen karet

Mengunyah permen karet dapat merangsang saraf vagus dan mengganggu respon melawan atau lari. Sama halnya dengan bernyanyi, makan cokelat, atau berkumur dengan air yang memiliki efek serupa.

3. Memvalidasi perasaan mereka

Validasi adalah trik ampuh untuk membantu anak tenang dari stres mereka. Cobalah berkomunikasi untuk memahami dan menerima apa yang anak rasakan.

Trik ini juga menunjukkan pada anak bahwa kamu mendengarkan dan mencoba memahami pengalaman mereka untuk menghindari perilaku eksplosif ketika anak sedang membangun kemarahan. Selain itu, trik ini juga akan memberimu keyakinan bahwa harapanmu realistis untuk menenangkan anak yang sedang stres.

4. Suruh anak meniup sesuatu

keluarga — ilustrasi ibu dan anak/Photo by César Abner Martínez Aguilar on Unsplash

Ketika anak merasa stres, tujuanmu adalah menenangkan mereka. Salah satu caranya adalah dengan menyuruh mereka meniup sesuatu.

5. Akui perbuatan baik yang dilakukan anak

Jika suatu waktu kamu mendapati anak berperilaku positif, maka beri mereka pujian. Misalnya, ketika anak merasa emosi, ia berusaha menarik napas dalam-dalam, maka katakan bahwa kamu menyukai apa yang dilakukannya.

6. Ajak anak beraktivitas fisik

Aktivitas fisik dapat membantu anak fokus dan mengatur emosi mereka. Gerakan-gerakan dalam aktivitas fisik dapat membantu mengatur ulang otak dan memungkinkan mereka berpikir lebih jernih dan logis ketika stres.

Saksikan video menarik setelah ini

Sebuah studi baru menemukan bahwa orangtua yang menggunakan cara-cara manipulatif dan menimbulkan perasaan bersalah pada anak mereka dapat membuat sang anak menjadi lebih emosional dan kasar ketika mencapai usia dewasa.

#GrowFearless with FIMELA