Sukses

Parenting

Membentak & Memukul Anak Bisa Membuatnya Berisiko Depresi

Fimela.com, Jakarta Penting bagi setiap orangtua untuk mendidik anak dengan sabar, merawatnya dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Pada dasarnya anak membutuhkan perlakuan yang ramah dan penuh kasih sayang dari orangtua serta orang-orang dewasa di sekitarnya.

Anak yang tumbuh dan berkembang dengan cinta kasih penuh akan terbentuk menjadi pribadi yang penuh percaya diri, tangguh dan bahagia. Ini berbeda dengan anak-anak yang sering dimarahi, dibentak dan dipukul oleh orangtuanya. Melansir dari laman asiantown.net, kebiasaan membentak dan memukul anak akan membuat perkembangan psikis anak cukup terganggu.

Penelitian yang dilakukan di Universitas Manotoba menyebutkan bahwa anak-anak yang tumbuh dan hidup bersama keluarga yang kasar, orangtua suka main tangan dan lebih mudah marah umumnya lebih rentan berperilaku negatif. Anak-anak ini bahkan besar kemungkinan terdorong untuk mengosumsi obat-obatan telarang, merokok dan menerapkan pola hidup tak sehat.

Pengalaman Buruk Anak Berpengaruh Pada Psikisnya

Dr Andrew Grogan-Kaylor dan Dr Shawna Lee mengungkapkan jika pengalaman buruk anak di masa kecil berpengaruh besar terhadap kehidupannya saat dewasa. Seseorang yang sering mendapat pukulan atau hukuman berat dari orangtua atas kesalahan-kesalahan yang dilakukannya di masa kecil akan menurunkan rasa percaya dirinya. Anak yang sering dimarahi atau mendapat hukuman dari orangtua juga sangat mungkin menyimpan dendam di hatinya hingga ia dewasa kelak.

Studi yang dilakukan para ahli di University of Texas menemukan jika semakin sering anak mendapat perlakuan buruk dari orangtua, psikisnya akan semakin terganggu. Semakin sering anak mendapat hukuman dari orangtua akan membuat anak rentan stres, depresi juga berperilaku agresif. Anak ini juga akan tumbuh dengan karakter yang mudah emosi, menurunnya kemampuan kognitif dan anti sosial.

Agar anak menjadi pribadi yang penuh percaya diri, bahagia selalu dan mengesankan, orangtua perlu memperlakukan anak dengan sebaik mungkin. Hindari memarahi apalagi memukul anak saat anak berbuat salah. Ketika anak melakukan kesalahan, orangtua cukup menasehatinya. Meski begitu, bukan berarti anak dimanja ya Sahabat Fimela. Anak harus tetap diajari menjadi pribadi mandiri dan bertanggungjawab penuh dengan hidupnya.

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading