5 Cara Membantu Anak Menghadapi Sebuah Penolakan

Ibu dan Anak — Ilustrasi/copyright shutterstock.com/marypastukh

Fimela.com, Jakarta Bukan tidak mungkin anak mengalami sebuah penolakan dalam lingkungannya, dan mereka bingung dengan sikap yang harus diambil. Pernahkah buah hati mengalami hal ini? Jangan khawatir, dilansir dari purewow.com, Senin (11/11/2019), berikut ini adalah beberapa cara membantu anak menghadapi penolakan.

1. Jangan dihindari

Berpura-pura penolakan anak tidak pernah terjadi, akan disalahartikan sebagai situasi sosial di mana ada pihak yang pilih kasih terhadap mereka. Menghindari penolakan hanya akan memperbesar perasaan keterasingan.

Duduklah dengan anak dan validasi rasa sakitnya, karena semakin baik mereka bisa merasakannya, semakin mereka dapat mentoleransi perasaan tidak nyaman tersebut. Anak akan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menangani perasaan tersebut di waktu berikutnya.

2. Meninggalkan masa lalumu

Melihat anak ditolak bisa membuka masa lalumu sendiri sebagai orangtua. Cobalah fokus pada pengalaman anak, karena pasti akan berbeda dari pengalamanmu, jangan membuat semua adalah tentangmu.

3. Membantu anak bangkit

Tekankan pada anak tentang pentingnya bangkit dari kegagalan. Katakan pada anak bahwa kegagalan adalah bagian dari pertumbuhan. Penolakan akan mengajarkan anak tentang ketekunan dan cara menjadi tangguh.

4. Melatih ketekunan anak

Orangtua dan Anak — Ilustrasi orangtua dan anak/copyright shutterstock By Nuamfolio

Seringkali penolakan akan membuat anak berhenti untuk tekun melakukan hal-hal yang sebenarnya mereka sukai. Ingatkan anak bahwa ketekunan akan menghasilkan keterampilan untuk mengatasi masalah dan kemauan untuk terus berusaha.

5. Jangan melindungi anak dari penolakan

Berusaha melindungi anak dari penolakan justru akan menghambat kemampuan mereka untuk mengembangkan rasa tanggung jawab. Biarkan mereka mencoba menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Saksikan video menarik setelah ini

Sebuah studi baru menemukan bahwa orangtua yang menggunakan cara-cara manipulatif dan menimbulkan perasaan bersalah pada anak mereka dapat membuat sang anak menjadi lebih emosional dan kasar ketika mencapai usia dewasa.

#GrowFearless with FIMELA

Daftarkan dirimu di sini untuk mengikuti berbagai kelas inspiratif di FIMELA FEST 2019!