Fimela.com, Jakarta Tidak sedikit anak yang dengan mudah meninggalkan barang-barang mereka di sekolah atau tempat lainnya. Mulai dari tumbler, tempat makan, jaket, hingga buku catatan. Hal ini berkaitan dengan cara kerja otaknya yang membuat mereka tidak fokus dan disiplin.
Dalam hal ini dibutuhkan peran ibu dalam memberikan pola asuh yang tepat. Ibu fearless akan mengaplikasikan konsep mindful parenting yang mengutamakan kedekatan sehingga anak merasa nyaman, fokus, dan kreatif. Apakah kamu salah satu ibu fearless tersebut?
Seperti dilansir dari situs Nytimes, Selasa (24/9/2019), penting bagi pendidik dalam hal ini guru di sekolah dan orang tua untuk memahami bahwa area otak yang terkait dengan fungsi mengingat dan disiplin belum matang hingga seseorang berusia pertengahan 20-an. Hal ini membutuhkan pengawasan dan pengajaran yang tepat kepada anak sejak dini.
Advertisement
BACA JUGA
Ibu bisa memulai dengan memberikan anak tanggung jawab dan mengontrol hasil belajar sang buah hati. Sebuah tanggung jawab akan membantu anak dalam melatih keterampilan kerja otak seperti perencanaan, pengorganisasian, dan ingatan. Sehingga tidak akan terjadi lagi tindakan teledor dan kurang disiplin dari anak.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan ibu fearless untuk melatih sang buah hati bersikap dan belaku lebih disiplin dan bertanggung jawab sehingga mereka bisa mencapai kesuksesan di masa depannya. Simak penjelasannya berikut ini sahabat Fimela!
1. Mengambil peran dalam kepemilikan
Sebelum memulai untuk menjadi disiplin, terlebih dahulu anak harus diberikan pengertian tentang rasa memiliki. Setelah itu, orang tua bisa memberikan kesempatan kepada anak mereka untuk melakukan rutinitas sendiri. Orang tua hanya harus mengarahkan jika permasalahan terjadi berulang kali.
Advertisement
2. Berikan perhatian lebih
Anak perlu memperhatikan karena merupakan langkah pertama untuk mengingat sesuatu. Jika anak tidak memperhatikan tempat meletakkan suatu barang, maka otak mereka tidak memproses informasi untuk disimpan dalam memorinya. Sehingga terjadi hal ceroboh dan mudah lupa.
Penelitian menunjukkan bahwa salah satu cara untuk memperhatikan adalah menghindari multitasking. Otak kita kekurangan kemampuan untuk melakukan dua tugas atau lebih pada saat bersamaan. Karena kesalahan lebih mungkin terjadi ketika pikiran sibuk memikirkan sesuatu yang lain.
Contohnya saat anak meletakkan jaket sambil berbicara dengan teman-temannya, maka mungkin akan sulit untuk mengingat di mana mereka meletakkannya. Hal ini yang menjadi tugas ibu untuk memberi arahan kepada sang buah hati.
3. Buat rutinitas dan kebiasaan
Ajarkan anak untuk membuat rutinitas dan kebiasaan yang baik untuk menghindari masalah seperti mudah lupa. Membentuk rutinitas dan kebiasaan akan membantu anak mengingat barang-barang mereka dan mengurangi "gangguan" memori. Dengan mengembangkan kebiasaan memindai area meja misalnya, mereka akan melihat botol air yang tertinggal.
Tidak ada salahnya untuk memiliki rutinitas dan kebiasaan seperti mengecek semua barang seperti tumbler, topi, dasi, kotak makan, hingga kotak pensil terlebih dahulu sebelum pulang sekolah meninggalkan ruangan kelas.
Ingin tahu lebih banyak tentang mindful parenting? Daftarkan dirimu segera dan dapatkan kesempatan untuk hadir di Fimela Fest 2019 di sini!
#GrowFearless with Fimela