Fimela.com, Jakarta Baby blues merupakan perasaan murung, sedih, bahkan sulit untuk dijelaskan yang dialami ibu setelah melahirkan. Perasaan yang hadir bukan perasaan senang atau bahagia. Perasaan yang hadir cenderung muram dan murung.
Mood yang murung dan susah digambarkan pasca persalinan memang sangat tidak nyaman. Tapi perasaan sedih yang hadir pasca persalinan merupakan hal wajar dan sering terjadi. Dikutip dari buku 9 Bulan Menjalani Kehamilan dan Persalinan yang Sehat, 8 dari 10 ibu melahirkan merasakan baby blues. Saat baby blues melanda, perasaan yang hadir akan sangat campur aduk. Ada rasa cemas, khawatir, susah berkonsentrasi, tubuh capek tapi susah tidur, dan perasaan ingin menangis tanpa sebab yang pasti.
Perubahan Hormon Bisa Jadi Penyebabnya
Advertisement
Penyebab terjadinya baby blues diduga karena adanya perubahan hormon. Tubuh kita sedang menyesuaikan perubahan hormon tersebut dari keadaan saat kehamilan menuju keadaan normal sebelum hamil. Salah satu hormon yang mengalami perubahan adalah hormon adrenalin.
Hormon adrenalin yang menurun drastis diduga menjadi pemicu terbesar kondisi baby blues yang dialami perempuan setelah melahirkan. Belum lagi dengan perasaan gelisah yang hadir tiba-tiba dan rasa lelah yang luar biasa karena sibuk merawat buah hati. Semua situasi itu membuat kondisi jadi makin terasa sulit untuk diajak kompromi.
BACA JUGA
Advertisement
Waspadai Postpartum Depression
Ketika mengalami baby blues, kita juga perlu memonitornya. Umumnya baby blues akan perlahan berkurang dan menghilang sekitar 3 minggu pasca persalinan. Jika kondisi baby blues terus menetap hingga 4 minggu pasca persalinan, kita perlu waspada. Kenapa? Karena kondisi baby blues yang berlanjut ini rawan terjadinya postpartum depression atau depresi pasca persalinan.
Depresi pasca persalinan seperti yang dikutip dari webmd.com tak hanya dialami oleh perempuan yang baru memiliki anak pertama. Ibu yang melahirkan anak kedua dan seterusnya juga bisa mengalami depresi pasca persalinan ini. Gejala paling umum untuk kondisi depresi pasca persalinan meliputi perasaan sedih seperti kehilangan harapan, sering menangis, sulit merasa dekat dengan si kecil, susah berkonsentrasi, gairah bercinta menurun, terlalu banyak tidur, dan merasa tidak mampu melakukan hal-hal paling dasar dalam merawat bayi.
Penting untuk segera berkonsultasi ke dokter bila mulai merasakan gejala-gejala tersebut. Penanganan dan perawatannya bisa meliputi pemberian obat-obatan dan konseling. Jangan ragu untuk mencari bantuan bila mengalami gejala-gejala tersebut, ya.
#GrowFearless with FIMELA