Fimela.com, Jakarta Mengedukasi anak soal kedisiplinan memang perlu dilakukan sejak dini. Memang pada praktiknya tidak mudah. Mendisiplinkan anak balita butuh serangkaian proses yang cukup melelahkan.
Mendisiplinkan tak harus dengan marah-marah apalagi dengan pukulan atau kekerasan fisik. Dilansir dari parents.com, disiplin yang dimaksud adalah membuat aturan untuk mencegah akan berperilaku agresif, melakukan hal yang berbahaya, dan mencegahnya melakukan hal yang tak sopan. Ada beberapa tips dan cara yang bisa kita coba untuk mendisiplinkan anak. Selengkapnya, langsung kita simak infonya berikut ini.
1. Berusaha konsisten
Advertisement
Penting bagi orangtua untuk konsisten dalam menerapkan aturan. Claire Lerner, LCSW direktur Zero to Three menyebutkan bahwa pada usia 2 dan 3 tahun, anak-anak sedang berusaha keras memahami bagaimana dampak perilakunya terhadap orang-orang di sekitarnya. Kalau reaksi kita terhadapa sebuah situasi tidak konsisten, maka akan akan bingung. Misalnya ketika di rumah sudah dibiasakan bangun pagi, maka ketika berada di rumah nenek juga perlu dibiasakan bangun pagi juga. Sehingga anak bisa paham soal nilai-nilai kedisiplinan yang perlu terus dibawanya di mana pun ia berada.
2. Jangan emosional
Susah memang untuk berusaha selalu tetap tenang ketika anak mulai bertingkah. Tapi marah-marah pun tak akan menyelesaikan masalah. William Coleman, MD, profesor pediatri di University of North Carolina Medical School, Chapel Hill menjelaskan bahwa bila anak merasakan mood negatif orangtuanya, dia akan ikut tertular mengalami mood negatif tersebut dan tidak bisa mendengar kata-kata yang diucapkan orangtuanya. Sehingga percuma saja menyampaikan sesuatu dengan emosional karena tak akan diterima oleh si anak.
Ketika memberi arahan anak untuk disiplin melakukan sesuatu, ambil napas dulu. Tenangakn diri lalu ajak bicara anak dengan menatap matanya. Kemudian sampaikan perintah atau intruksi dengan kata yang jelas dan tegas padanya.
3. Gunakan kata yang singkat, padat, dan jelas
"Tidak boleh memukul. Dipukul itu sakit."
"Jangan lari sembarangan di jalan, berbahaya!"
"Sikat gigi sebelum tidur biar tidak sakit."
Saat memberi perintah atau berusaha membuat anak patuh dengan kata-kata kita, gunakan kata yang singkat, padat, dan jelas. Menggunakan kalimat terlalu panjang apalagi kalau disertai dengan omelan akan percuma saja.
4. Beri jeda atau waktu istirahat
Misal, anak tak mau segera merapikan mainannya karena sudah waktunya tidur. Kita bisa memberi hitungan sampai sepuluh agar anak mau membersihkan mainan. Tapi kalau dia tak kunjung mendengarkan kita, bawa dia ke tempat yang tenang, dudukkan, dan atur waktu sekitar 5 menit untuk dia berdiam diri merenungkan kesalahannya. Setelah itu, kita bisa menghampirinya, memeluknya, dan minta ia untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi. Baru kemudian ajak untuk merapikan mainan sebelum tidur.
5. Beri contoh mengaplikasikan sikap disiplin dalam keseharian
Kalau ingin anak bisa disiplin, kita sebagai orangtuanya juga perlu mencontohkan sikap disiplin langsung. Anak adalah peniru yang ulung. Akan sulit untuk membuat anak disiplin bila kita sendiri tak pernah mencontohkan langsung. Sebelum marah-marah pada anak yang tidak disiplin, kita perlu melakukan refleksi diri dan memperbaiki diri bila ternyata diri kita sendiri belum disiplin.
Mendisiplinkan anak balita memang banyak tantangannya. Tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Semoga tips-tips di atas bisa bermanfaat dan diterapkan langsung untuk membantu membangun mental disiplin pada anak, ya.