Fimela.com, Jakarta Pernahkah Sahabat Fimela mendapati momen di mana anak pertama jadi lebih manja, mudah ngambek dan lebih cengeng setelah kelahiran anak kedua? Pernahkah Sahabat Fimela mendapati momen di mana anak pertama sangat cemburu, tertekan dan sedih karena menganggap orangtua khususnya sang ibu lebih mencintai dan menyayangi adiknya dibandingkan dengan dirinya?
Momen seperti inilah yang dikatakan sebagai momen di mana anak pertama mengalami kondisi big sibling blues.
Apa Itu Big Sibling Blues?
Advertisement
Big sibling blues adalah keadaan anak yang tidak bisa menerima kehadiran adik atau saudara baru di keluarganya. Linda Dunlap, PhD, seorang psikolog dari University of Marist, New York mengungkapkan jika big sibling blues adalah sebutan untuk kondisi di mana anak merasa sangat tertekan dan tidak terima dengan kehadiran saudara baru di keluarganya.
Menurut Linda, anak perpikir jika kehadiran keluarga baru atau adik akan mengambil semua perhatian orangtua darinya. Anak akan berpikir orangtuanya tidak akan lagi menyayangi dan mencintainya.
Advertisement
Bagaimana Mencegah Big Sibling Blues Pada Anak?
Untuk mencegah big slibing blues pada anak, saat merencanakan kehamilan kedua atau selanjutnya, pastikan untuk meminta izin dan memberi tahu anak. Beri pengertian bahwa memiliki adik adalah momen yang sangat menyenangkan untuknya. Ketika anak mengetahui bahwa ia akan memiliki adik atau keluarga baru, ia tidak akan kaget apalagi kecewa. Anak sudah bisa membayangkan bagaimana ia akan berbagi cinta dan perhatian dari orangtuanya dengan sang adik.
Pastikan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak, tetap berikan perhatian yang cukup untuknya meski sang adik telah lahir, libatkan kakak dalam segala kegiatan yang menyangkut adik dari sebelum kelahiran hingga setelah kelahiran, ceritakan masa kecil kakak agar ia lebih bahagia dan diperhatikan. Ketika anak melakukan kesalahan, jangan membentak apalagi memukulnya.
Orangtua tentu akan merasa lelah saat mengurus bayi juga anak yang masih dibawah umur, namun ini tak boleh menjadi alasan bagi orangtua untuk melampiaskan kelelahan dan kemarahan pada anak pertama.