Fimela.com, Jakarta Membuat anak mau mendengar kata-kata kita kadang jadi tantangan tersendiri. Menaikkan nada bicara atau volume suara pun kadang tak ampuh untuk membuat anak mau mendengarkan kita. Berkomunikasi dengan anak pun perlu cara tersendiri.
Anak-anak pastinya memiliki hal-hal lain untuk dipikirkan. Mereka juga punya prioritas berbeda. Di sini sebagai orangtua, kita perlu melakukan pendekatan khusus untuk mendapatkan perhatian anak agar mau mendengar dan menuruti kata kita. Dilansir dari ahaparenting.com, ada beberapa tips efektif yang bisa dicoba untuk membuat anak mendengar dan menuruti kita.
1. Dapatkan Perhatian Anak Sepenuhnya
Advertisement
Langsung meneriaki dan mengomeli anak saat dia sedang sibuk dengan hal lain hanya akan memperburuk keadaan. Dapatkan dulu perhatiannya sebelum mengajaknya bicara. Ketika akan menyampaikan sesuatu secara khusus, dekati ia dan dapatkan kontak matanya. Sejajarkan posisi mata kita dengan matanya. Baru setelah itu kita sampaikan apa yang ingin kita bicarakan padanya.
2. Gunakan Kata-Kata Ringkas
Ketika memberi intruksi pada anak, gunakan kata-kata yang ringkas. Tak perlu terlalu panjang, tapi pesannya tersampaikan. Kadang anak tak mau mendengar bukan karena dia nakal tapi karena kesulitan memahami kata-kata kita. Jadi pakai kata yang singkat supaya anak bisa dengan mudah memahami kata-kata kita.
3. Sampaikan dengan Nada Bicara yang Ramah
Semakin dibentak, biasanya anak akan makin berontak. Jadi coba gunakan nada bicara yang ramah dan hangat pada anak. Kita juga bisa memberinya pilihan. Misal, "Ini sudah waktunya mandi, Sayang. Mau langsung mandi sekarang apa lima menit lagi? Oke, lima menit lagi, ya." Kalau dia masih juga tidak menepati janjinya dalam lima menit, ajak lagi bicara, "Tadi sudah janji sama Ibu lima menit lagi mau mandi, kan? Nah, sekarang sudah waktunya mandi. Yuk!"
4. Jadilah Pendengar yang Baik untuk Anak
Kalau selama ini kita sering sibuk dengan ponsel sendiri di saat anak membutuhkan perhatian kita, maka akan sulit nantinya untuk membuat anak mau memerhatikan kita. Jadi, penting juga untuk bisa jadi pendengar yang baik bagi anak. Dengarkan cerita dan keluh kesahnya. Saat anak merasa diperhatikan, dia pun akan memberikan perhatiannya pada kita saat dibutuhkan.
5. Ciptakan Kebiasaan Positif
Banyak orangtua yang berkomunikasi dengan anaknya pakai cara mengomel. Daripada mengomel, sebaiknya ciptakan kebiasaan atau rutinitas sehat. Contohnya, langsung memberi contoh gosok gigi sebelum tidur malam. Anak akan sangat mudah meniru orangtunya. Jadi, berilah contoh yang baik agar anak mau menuruti kata-kata kita untuk berperilaku baik.
Butuh kesabaran dan pengertian yang dalam untuk berkomunikasi dengan anak. Semoga dengan menggunakan cara yang tepat, kita bisa berkomunikasi dengan baik dan mendidik anak jadi lebih positif lagi.