Sungguh bahagia ya kalau kita bisa merawat anak-anak setiap harinya. Melihat mereka tumbuh dan berkembang setiap harinya adalah sebuah anugerah bagi seorang ibu. Namun, bagaimana kalau mereka mengalami yang namanya sibling rivalry? Sudahkah Anda familiar dengan yang satu ini? Yuk intip ulasannya berikut ini, seperti yang dilangsir oleh laman kidshealth.org.
Ladies, betapa beruntungnya anak-anak yang bisa menjadi best friend untuk saudara kandungnya sendiri. Mereka bisa bermain tanpa harus bertengkar, namun ternyata hal ini sangat wajar terjadi. Bertengkar lalu kemudian baikan lagi menjadi suatu hal yang sangat lumrah terjadi di rumah ya, Ladies.
Dikatakan bahwa seringnya sibling rivalry ini bahkan dimulai sebelum anak kedua lahir, dan akan terus berlanjut ketika mereka mulai tumbuh dan akan berkompetisi dalam segala hal, mulai dari berebut mainan sampai dengan perhatian. Juga seiring perkembangan dalam berbagai tahapan yang berbeda, kebutuhan mereka akan mempengaruhi bagaimana hubungan mereka satu sama lain.
Advertisement
Siapa sih yang tidak merasa pusing kalau anak-anak kita setiap harinya bertengkar karena hal-hal yang menurut kita sepele? Nah, pertengkaran anak-anak ini terkadang juga menjadi sumber stress untuk ibu ya. Memang benar kalau kita harus sedikit memutar otak untuk menghentikan pertengkaran yang ada. Namun, akan selalu ada cara yang bisa kita gunakan untuk melerai mereka yang sedang bertengkar.
Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan anak-anak kita bertengkar, salah satunya adalah perubahan kebutuhan si anak. Sangat natural apabila anak mengalami perubahan kebutuhan dan juga identitas yang mempengaruhi bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain. Misalnya saja, anak-anak sangat protektif terhadap mainan atau apa saja benda yang mereka miliki, dan juga terbiasa untuk memaksakan kehendak mereka. Jadi misalnya saja ketika ada saudara mereka mengambil mainannya, mereka akan bereaksi dengan sangat agresif.
Nah, kalau untuk anak-anak yang sudah menginjak usia sekolah, mereka akan memiliki konsep yang sangat kuat mengenai keadilan. Jadi mereka akan dengan mudah merasakan iri ketika ada saudara lain yang lebih tua atau lebih muda mendapatkan treatment yang berbeda, dari apa yang didapatkannya. Nah, perbedaan stage dalam perkembangan anak-anak inilah yang akan mempengaruhi bagaimana mereka bertengkar dengan saudaranya.
Faktor yang lain adalah tempramen dari si anak. Tempramen si anak, yang meliputi mood, watak, kemampuan beradaptasi, dan juga kepribadian mereka yang unik ini akan memberikan efek yang sangat besar pada bagaimana nantinya mereka membaur dengan yang lainnya.
Faktor berikutnya adalah anak dengan kebutuhan khusus yang disebabkan oleh penyakit atau masalah pada emosi mereka. Anak-anak spesial ini membutuhkan lebih banyak waktu dari orangtuanya. Mereka akan cenderung menunjukkan emosinya untuk merebut perhatian dari orang tuanya, yang memang sangat dibutuhkan oleh si anak.
Jadi, apa pendapat Anda tentang sibling rivalry ini, Ladies?
Oleh: Septia Ningrum
(vem/ver)